Virus Corona di Samarinda
Kisah 2 Bocah Yatim Piatu di Samarinda Dapat Perundungan, Orangtuanya Wafat Usai Kena Covid-19
Danish Faeyza Raqilla Putrw (8) dan adiknya Alita Ayudya Innara kehilangan kedua orangtua mereka, yaitu Binti Munfaidah (34) dan Eko Prasetyo
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
Lantaran saat ini bagi kedua anak tersebut, ayah mereka, Eko Prasetyo, masih dianggap dirawat di rumah sakit.
"Kangen Bunda. Maunya dipeluk Bunda. Tapi Bunda sudah tenang yah di sana? Tapi ayo jemput Ayah. Kapan ayah sembuh?," ucap Siti menirukan Danish yang sering kali mencari Ayah dan Bundanya.
Baca juga: Kisah Bocah di Kutai Barat jadi Yatim Piatu, Usai Kedua Orangtuanya Meninggal Terpapar Covid-19
Sebenarnya, lanjut Siti, Danish sudah mengetahui bahwa ibundanya telah wafat, namun baginya, ayahnya masih dirawat di rumah sakit AW Syahranie Kota Samarinda.
"Karena tanggal 28 (Juni/2021) lalu dia masih sempat video call dengan ayahnya yang dirawat," jelas Siti.
Lain Danish, lain Alita. Siti menerangkan gadis kecil tersebut nampak tegar.
Namun ketika menemukan barang peninggalan kedua orangtuanya, ia akan selalu membawa lari sambil memainkan benda-benda tersebut.
Baca juga: Petugas Imbau soal Prokes ke Kafe Milik Anak Anggota DPRD Samarinda, Mendapat Respon tak Terpuji
"Ini punya Bunda, Aku sayang, Aku bangga sama Bundaku," kata Siti menirukan Alita yang sering memainkan benda peninggalan Ibundanya.
Tidak hanya itu, Siti dan Munir mengatakan sering kali terenyuh melihat Alita yang selalu bengong di depan bak berisi ikan hias sambil terus berkata.
"Bunda sakit. Bunda sakit. Kapan sembuh," racau Alita dari bibir kecilnya.
"Jadi terlihat tegar, namun sepertinya membatin. Saya tidak tega, bagaimana harus menyampaikan kepada mereka nantinya," ucap Siti yang tidak bisa menahan air matanya.
Mencari Siapa yang Mengasuh
Sementara itu, Damiran, salah seorang pekerja sosial dari Kementerian Sosial Samarinda mengatakan.
Saat ini pihaknya tengah melakukan asasment untuk mengetahui siapa yang akan mengasuh dan keperluan apa saja yang diperlukan Danish dan Alita dalam masa pertumbuhannya.
"Kita juga akan melakukan pendampingan psikis yah, karena mereka mendapat bully dari teman-teman sebayanya," terang Damiran.
Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, bahkan ke sekolah Danish agar Ia selalu dirangkul dan tetap merasakan kasih sayang dimanapun berada.
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Memohon Maaf ke Warga dalam Penanganan Covid-19