Berita Paser Terkini

Disdikbud Paser Bakal Prioritaskan Pembangunan Fisik Sekolah yang Rusak Parah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Paser bakal memprioritaskan pembangunan fisik bangunan sekolah yang rusak parah, dalam Rencana Strategi

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
Dok, Disdikbud Paser
Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 026 Long Ikis Kabupaten Paser yang mengalami kerusakan parah dengan kondisi memprihatinkan, serta nyaris ambruk akibat pengikisan tanah. (Dok, Disdikbud Paser 30 Juni 2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Paser bakal memprioritaskan pembangunan fisik bangunan sekolah yang rusak parah, dalam Rencana Strategis (Renstra).

Hal itu disebabkan, minimnya anggaran pembangunan fisik melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Jumat (6/8/2021).

Kepala Disdikbud Paser, Murhariyanto mengatakan, ketersediaan anggaran untuk pembangunan fisik berkisar Rp 6 miliar per tahun.

Ia menilai, anggaran tersebut jika dihitung berdasarkan kebutuhan sebenarnya tidaklah cukup, untuk itu pihaknya lebih memilih  pembangunan gedung sekolah yang kondisinya rusak berat.

"Kalau dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan, dalam Renstra ini selama lima tahun, diperlukan anggaran sebesar 300 miliar lebih," sebut Murhariyanto.

Baca juga: Disdikbud Paser Angkat Bicara soal Gedung Sekolah SDN 026 Long Ikis Rusak Parah

Dalam setahun, Disdikbud Paser membutuhkan anggaran sebesar Rp 50 miliar, sementara APBD yang dikhususkan untuk pembangunan fisik hanya Rp 6 miliar.

Untungnya, ada bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK), meskipun demikian, jika dihitung secara keseluruhan tetap tidak dapat mencukupi kebutuhan tahunan.

"Untuk pembangunan fisik sekolah baik perbaikan sekolah maupun penambahan ruang kelas baru dan tempat tinggal,  bantuan dari DAK sebesar Rp 27 miliar," kata Murhariyanto.

Di sisi lain, banyak sekolah yang mengalami kerusakan bangunan, baik ringan, sedang maupun berat.

Juga ada kebutuhan penambahan ruang kelas baru, dan bangunan tempat tinggal guru.

"Kami lebih mendahulukan yang memang benar-benar prioritas, kalau sekolah sudah miring dan bocor itu yang sangat prioritas, kita pilih-pilih dan menyesuaikan anggaran yang ada," tuturnya.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved