Virus Corona
Target 70 Persen Warga Kaltim Divaksin, Gubernur Isran Noor Sebut Masih Butuh 2,5 Juta Dosis
Orang nomor satu di Kalimantan Timur itu menyebutkan jika capaian vaksinasi masih jauh dari target pemerintah pusat.
"Kita menunggu dari Jakarta Kaltim itu dari segi pervilensi nomor dua setelah DKI faskes jangan jauh dari DKI kalau bisa seperti itu karena ketergantungan Jakarta hanya memohon ke pusat Terutama Menkes sesuai dan proporsional," ujar Isran Noor.

Baca juga: Gubernur Isran Noor Keluarkan Ingub Terbaru, Perbolehkan Pernikahan di PPKM Level Tiga di Kaltim
Diberitakan sebelumnya Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mendapatkan jatah vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr. Padilah Mante Runa, Rabu (4/8/2021) mengatakan Kaltim mendapatkan sekitar 5000 vial vaksin.
Dari total vaksin tersebut bisa digunakan sebanyak 50 ribu dosis vaksin. Namun itu merupakan data yang ia ambil beberapa waktu lalu. Ada kemungkinan jumlah vaksin hingga hari ini bertambah.
"Alhamdulillah vaksin diterima dari beberapa hari yang lalu. Kemungkinan kita menerima kembali beberapa hari kedepan. Kalau jumlah total kemarin 5000 vial. Tapi saat ini bertambah. Untuk jumlah masih saya cek lagi soalnya kemarin cuti," ucapnya.
Ia akui stok vaksin yang dikirimkan pusat sudah didistribusikan ke 10 Kabupaten Kota. Padilah menegaskan Dinkes Kabupaten Kota sebaiknya langsung menghabiskan stok vaksin yang diterima. Sehingga imunitas lingkungan (Herd immunity) bertambah.
"Arahannya secepatnya diberikan vaksinasi karena yang terlambat itu kan minta segera habiskan," tegas Padilah Mante Runa melalui sambungan telepon Rabu siang.
Diketahui, Presiden Joko Widodo dikutip dari Kompas.com mengatakan, lonjakan Covid-19 belakangan terjadi di luar Jawa dan Bali.
Baca juga: Kasus Meninggal Covid-19 Kaltim di Atas 50 Perhari, Gubernur Isran Noor Sebut RS Rujukan Penuh
Ia pun meminta jajarannya untuk secara cepat merespons peningkatan tersebut.
"Hati-hati kenaikan dalam dua minggu ini," kata Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM Level 4, Sabtu (7/8/2021) malam.
Jokowi mengungkap, per 25 Juli 2021 daerah luar Jawa-Bali menyumbangkan 13.200 kasus Covid-19 atau 34 persen terhadap kasus nasional.
Kemudian, per 1 Agustus angkanya naik menjadi 13.589 atau 44 persen terhadap total kasus nasional, dan per 6 Agustus naik lagi ke angka 21.374 kasus atau 54 persen.
Per 5 Agustus 2021 setidaknya ada 5 provinsi di luar Jawa-Bali yang mencatatkan kasus aktif Covid-19 tinggi.
Dari kelima provinsi, Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama dengan 22.529 kasus aktif.
Disusul Sumatera Utara dengan 21.876 kasus aktif, Papua 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat 14.496 kasus aktif, dan Riau 13.958 kasus aktif.
Baca juga: Hadiri Pelepasan Jenazah Ketua MUI Kukar, Gubernur Isran Noor Sebut Almarhum Adalah Sosok Guru
Kemudian, pada 6 Agustus 2021 kasus aktif Covid-19 di Sumatera Utara naik jadi 22.892 kasus, Riau 14.993 kasus, Sumatera Barat 14.712 kasus.
Secara khusus, Jokowi menggarisbawahi kenaikan kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada 3 Agustus ada 608 kasus baru Covid-19, kemudian 530 kasus pada 4 Agustus, dan pada 6 Agustus melonjak drastis dengan 3.598 kasus baru.
"Yang turun dua hari kemarin Kaltim dan Papua. Tapi hati-hati, ini selalu naik dan turun," ujar Jokowi. (*)