Virus Corona di Tarakan

Terlalu Jauh, Lokasi Lahan Pemakaman Covid-19 di Juata Laut Tarakan Dikeluhkan

Sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) dianalisa oleh Dinkes Tarakan, untuk mencari potensi dilakukan pemakaman Covid-19 bagi pasien yang meninggal

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Lahan pemakaman Covid-19 di Kelurahan Juata Laut. TRIBUNKALTIM.CO/HO/DOKUMENTASI TIM SATGAS 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN– Sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) dianalisa oleh Dinkes Tarakan, untuk mencari potensi dilakukan pemakaman Covid-19 bagi pasien yang dinyatakan meninggal.

Walikota Tarakan, Khairul mengatakan, sebenarnya lahan pemakaman Covid-19 di Kelurahan Juata Laut sangat luas. Totalnya mencapi 42 hektare (Ha).

“Lahan untuk pemakaman Covid-19 itu cukup luas. Cuma permasalahannya kadang-kadang orang nggak mau ke sana karena jauh,” urai Khairul.

Beberapa TPU yang dianalisa Dinkes Tarakan hasilnya diperoleh masih ada yang berpotensi untuk dilakukan pemakaman Covid-19.

“Tapi sekali lagi, ini harus ada izin dari warga setempat melalui lurahnya. Karena takutnya terjadi masalah sosial tapi biasanya mereka itu kalau menguburkan hanya yang dari daerah itu saja,” urai Khairul.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Dosis Kedua di Tarakan Tembus 1.577 Orang

Ia mencontohkan, dari Kelurahan Sebengkok, maka hanya orang yang dari Sebengkok saja.

Sehingga ia menyarankan kepada kelurahan masing-masing untuk melihat adanya potensi tanah hibah di masing-masing kelurahan.

“Masing-masing kalau mau dikebumikan di situ tidak masalah. Walau di Tarakan Utara sudah ada disediakan,” jelasnya.

Ia berharap sebenarnya pemakaman dipusatkan di satu tempat khusus pasien Covid-19.

Namun lagi-lagi masih ada masyarakat yang mengeluhkan karena terlalu jauh lokasinya.

“Problemnya ya itu keluarganya tidak mau dimakamkan ke sana jauh sekali,” cetusnya.

Baca juga: RSUD Tarakan Dapat Jatah 12 Unit Oksigen Konsentrator, untuk Pasien Gejala Ringan

Adapula bahkan memberikan masukan pemakaman dilakukan di wilayah terdekat dengan keluarga lalu nanti setelah tiga bulan baru dipindahkan.

“Jadi itu semua agama di situ, kami sudah desain dan posisinya sudah ada. Yang baru ini yang memanfaatkan adalah yang beragama Islam dan Kristen. Jadi itu memang desainnya sudah ada untuk seluruh agama kita buat berupa kapling,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved