Ibu Kota Negara
Jadi Ibu Kota Negara Baru, Kendaraan Tanpa Pengemudi Bakal Sering Digunakan di Kaltim
Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan wilayah ibu kota negara (IKN) baru bakal memiliki moda transportasi tercanggih di Indonesia
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) tengah mengkaji pengembangan aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Proyek aerotopolis di ibu kota baru ini dikaji bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bersama antara Balitbanghub dengan UGM terkait pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara Baru.
Penandatangan nota kesepahaman dilakukan antara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara, Capt. Novyanto Widadi dengan Direktur Penelitian UGM, Mustofa disaksikan oleh Kepala Balitbanghub Kemenhub, Umar Aris dan Rektor UGM, Panut Mulyono.
Kepala Badan Litbang Perhubungan, Umar Aris menyampaikan bahwa salah satu ruang lingkup dalam kesepakatan bersama tersebut adalah penyusunan penelitian terkait pengembangan aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara Baru.
Melalui nota kesepahaman bersama ini, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang strategis dan implementatif untuk kedua belah pihak sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki masing-masing.
Baca juga: Konsep Transportasi di Ibu Kota Negara Baru Gunakan Autonomous, Ada Rel Kereta Hingga Bontang
Umar menjelaskan, aerotropolis merupakan pendekatan strategi baru dalam perencanaan bandar udara (bandara) dan penggunaan lahan komersial secara bersama-sama untuk memberikan keuntungan kepada bandara, wilayah dan negara.
“Sebelumnya, pada Mei 2019, telah ditandatangani MoU antara Menteri Perhubungan dengan Rektor UGM terkait Pendidikan, Pelatihan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Manajemen di Bidang Transportasi,” ungkapnya, dalam keterangan resmi, Rabu (9/6/2021).
Kerja sama antara UGM dan Kemenhub bukan kali pertama ini terjadi.
Sebelumnya, pada tahun 2020 terdapat kolaborasi penelitian bersama UGM terkait dampak Covid-19 dan Pengembangan Prototipe Alat Ukur Beban Penggunaan Prasarana Perkeretaapian.
Sedangkan pada tahun 2021 terdapat 9 penelitian yang mencakup moda laut, kereta api, jalan, udara dan antarmoda.
Baca juga: Jangan Kaget, dari Balikpapan ke Penajam Hanya 30 Menit, Arahan Jokowi Saat Ibu Kota Negara Jadi
Lebih lanjut, Umar menegaskan, salah satu kolaborasi penelitian yang saat ini juga tengah berjalan dan menjadi perhatian Menteri Perhubungan adalah kajian pengaturan pengoperasian waterbase dan seaplane di Indonesia.
Kajian tersebut dapat menjadi dasar acuan penyusunan peraturan dalam pengoperasian waterbase dan seaplane sehingga dapat membuka peluang pasar kedepannya, termasuk di sektor pariwisata.
“Balitbanghub mengemban tugas untuk melaksanakan penelitian pengembangan di bidang transportasi. Kami selalu berupaya melaksanakan penelitian yang dapat menjawab permasalahan dan tantangan sekaligus memberikan rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan yang solutif dan dapat memberikan manfaat,” jelas Umar Aris.
Sementara ity, Rektor UGM, Panut Mulyono menyampaikan rasa terima kasih karena telah mempercayai UGM menjadi partner kerja sama.
Ia pun menyambut baik kerja sama yang akan dilakukan dalam pengembangan aerotropolis di wilayah sekitar Ibu kota Negara Baru.
Baca juga: Jokowi Minta Akses Jalan Tol dari Balikpapan ke Ibu Kota Negara Bisa Ditempuh 30 Menit