Virus Corona di Balikpapan
Obat Terapi Covid-19 Diganti, Oseltamivir tak Lagi Digunakan untuk Hadapi Varian Delta
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut akan ada perubahan rekomendasi obat anti virus
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut akan ada perubahan rekomendasi obat anti virus.
Hal tersebut berkaitan dengan perubahan rekomendasi obat anti virus yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
Jika sebelumnya obat antivirus yang dianjurkan ialah Oseltamivir, ke depan bakal diganti Favipirapir.
Perubahan rekomendasi obat tersebut dengan pertimbangan dampak obat terhadap infeksi virus varian Delta.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, 2 Hari Angka Kematian karena Covid-19 Capai 7 Kasus
"Ini menyesuaikan dengan varian virus yang ada saat ini," ujar wanita yang kerap disapa Dio itu, Jumat (13/8/2021).
Ia juga menjelaskan bahwasannya dalam waktu dekat akan ada kiriman obat dengan jumlah cukup besar dari pemerintah pusat.
Pengiriman obat dalam jumlah besar ini, sejalan dengan kebijakan perubahan terapi untun pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saya sudah dapat info. Jadi biasanya dua sampai tiga hari setelah itu obatnya tiba," kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan itu.
Ia menyebut dalam pemenuhan obat untuk pasien di Balikpapan berasal dari dua sumber, yakni APBD dan APBN.
Untuk obat yang bersumber dari APBN, pendistribusian difokuskan ke 11 rumah sakit, ada 11 yang melayani pasien Covid-19.
Baca juga: Akhirnya WHO Bongkar Dugaan Siapa Pasien Pertama Covid-19, Teori Kebocoran Lab Wuhan Menguat
Obat-obatan tersebut memang khusus untuk pasien berkriteria sedang dan berat. Pasien dengan kriteria itu yang dirawat di rumah sakit.
"Untuk pasien di isolasi tersentralistik kami beli obat bersumber dari APBD Kota Balikpapan," tandasnya. (*)