Berita Bontang Terkini
Tolak Kursi DPD RI, Najirah Sedari Awal tak Ingin Tinggalkan Kursi Wawali Kota Bontang
Wakil Walikota Bontang Najirah akhirnya mengubur tawaran mengisi kekosongan kursi DPD RI pasca KH Muhammad Idris tutup usia
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Wakil Walikota Bontang Najirah akhirnya mengubur tawaran mengisi kekosongan kursi DPD RI pasca KH Muhammad Idris tutup usia.
Najirah menegaskan jika dirinya masih akan tetap mengabdi ke masyarakat Bontang.
Loyalitas Najirah ke Bontang sebagai bentuk pengabdian terakhir mendiang Adi Dharma.
"Saya tetap akan mengabdi di Bontang untuk melanjutkan perjuangan suami saya," bebernya saat dijumpai usai mengikuti upacara HUT ke 76 RI, Selasa (17/8/2021).
Dibeberkan Najirah, sedari awal dirinya tak memiliki niatan untuk menerima tawaran mengisi kursi senator.
Baca juga: Meski Diguyur Hujan, Warga Tetap Bertahan Ikut Upacara On The Road di Simpang Ramayana Bontang
Tanggung jawab dari amanah sebagai Wawali ini harus dituntaskan hingga akhir jabatan.
Diakui Najirah, tawaran mengisi kursi kosong DPD RI memang menggiurkan.
Namun bukan itu yang menjadi tujuan.
"Kalau mau tenang. Saya bisa pilih ke pusat. Tetapi yang saya tegaskan bahwa kepercayaan dipilih masyarakat sebagai Wawali, harus saya pertanggung jawabkan," tuturnya.
Ia pun meluruskan terkait adanya isu rencana akan mengisi kekosongan kursi DPD RI.
Belakangan, isu renacana Najirah naik ke DPD RI telah beredar luas.
Kursi Wawali bahkan dikabarkan akan diisi putranya Ferza Agustia.
"Itu isu aja dilempar orang. Saya sama sekali tidak ada niatan," bebernya.
Baca juga: Sempat Diguyur Hujan, Upacara HUT ke-76 RI Kota Bontang Berlangsung Khidmat
Sementara, partai pengusung pun sepenuhnya menyerahkan keputusan ini kepada Najirah.
“Tidak pernah diarahkan. Ini memang keputusan saya untuk tetap mengabdi kepada masyarakat Bontang,” tutupnya. (*)