Jembatan Mahakam Ditabrak
Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam, Perairan Samarinda Wajib Pandu Demi Menghindari Benturan
Perairan Samarinda yang menjadi teritori KSOP Kelas II Samarinda ditegaskan bahwa harus wajib pemanduan
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perairan Samarinda yang menjadi teritori KSOP Kelas II Samarinda ditegaskan bahwa harus wajib pemanduan jika akan melintas, terlebih di bawah jembatan.
Alur Sungai Mahakam untuk pelayaran yang menjadi otoritas KSOP Kelas II Samarinda, dikatakan melewati beberapa jembatan.
Dan beberapa Jembatan juga wajibnya melalui penggolongan.
Dari catatan KSOP Kelas II Samarinda ada lima jembatan yang memang menjadi perlintasan kapal-kapal penarik emas hitam.
Baca juga: Sanksi Kapal Tabrak Jembatan Mahakam Samarinda, Ganti Rugi hingga Pembekuan Izin Berlayar
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas II Samarinda, Mukhlis Tohepaly, melalui Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli, Capt. Slamet Isyadi kepada TribunKaltim.co pada Selasa (31/8/2021).
Pertama adalah Jembatan Mahkota Dua (Achmad Amins). Kedua adalah Jembatan Mahakam. Ketiga Jembatan Mahulu. Keempat di Tenggarong, Kukar dan terakhir Jembatan Martadipura.
"Samarinda adalah daerah wajib pandu, penggolongan Jembatan wajib dilakukan pemanduan dan penundaan untuk menghindari terjadinya benturan ke Jembatan. Selanjutnya penggolongan diatur saat air tenang supaya dia dapat berolah gerak dengan baik sehingga tidak ada tekanan dari hulu," ungkapnya.
Wajibnya kapal harus melakukan penggolongan dengan dipandu oleh Pelindo Cabang IV Samarinda.
Baca juga: Akui Pilar Jembatan Mahakam Kena Tabrak Tongkang, Besok BBPJN Kaltim Keluarkan Hasil Investigasi
Tetapi, terkait kapal yang menabrak Jembatan Mahakam pada Senin (30/8/2021) kemarin sekira pukul 06.30 Wita, Slamet Isyadi mengatakan bahwa kapal akan melakukan penggolongan.
Namun, belum waktu penggolongan kapal TB Mahakam 2 yang menarik tongkang Intan Kelana 13 memilih memutar untuk tambat.
KSOP Kelas II Samarinda pun juga mengaku sudah mendatangi lokasi kejadian dan mendatangi kapal serta tongkangnya.
Dikatakan Slamet Isyadi kapal dan tongkangnya sudah dievakuasi dari Jembatan agar tidak terjadi kendala saat penggolongan Jembatan kemarin hingga hari ini.
Menyinggung pemeriksaan kapal sendiri, Slamet Isyadi menerangkan bahwa hal itu telah dilakukan, dan saat ini pihaknya belum memberangkatkan kapal, sebelum pemeriksaan kerusakan jembatan telah rampung.
Baca juga: Abutmen Jembatan Mahakam Pecah akibat Ditabrak Tongkang, Serpihan Beton Diamankan Polisi
Insiden tertabraknya Jembatan Mahakam oleh kapal TB JKW Mahakam 12 yang menarik tongkang Intan Kelana 13, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dari Sat Polairud Polresta Samarinda dan BBPJN serta PUPR.
"Pemeriksaan dilakukan Sat Polairud Polresta Samarinda. Saat ini kami belum berangkatkan kapalnya sebelum ada pemeriksaan dari BBPJN dan PUPR terkait kerusakan jembatan," terang Slamet Isyadi. (*)