Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF: Tegas soal PPKM, Walikota Bontang Basri Rase: Langgar Prokes tak Dapat Insentif
Jajunya penyebaran varian Delta Covid-19 menghantarkan Bontang menjadi salah satu daerah di Kaltim yang masuk daftar zona darurat
Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
Akhirnya, waktu itu kita langsung siaga, karena kondisi kasus tiba-tiba dinyatakan darurat Covid-19. Kita pun langsung ambil langkah cepat dan sedikit lebih keras dalam mendisiplinkan protokol kesehatan (Prokes) terhadap masyarakat.
Masyarakat juga sempat kaget karena kita langsung melakukan penyekatan, baik di perbatasan masuk Kota Bontang maupun penyekatan jalan di dalam kota. Karena kita liat waktu itu, tingkat mobilitas masih sangat tinggi.
Selama proses upaya mengendalikan Covid-19, juga perlu saya apresiasi kerja para Tim termasuk Forkopimda Kota Bontang yang terus mendukung apa yang kami lakukan. Bahkan seperti Kapolres Bontang dan Dandim 0908 ikut terjun langsung kelapangan.
Tim pengamanan prokes dan saya pun rutin melakukan patroli setiap malam sekaligus memberikan penguatan atau semangat kepada petugas yang berjaga di Pos penyekatan maupun para tenaga kesehatan yang bertugas di lima Rumah Sakit di Bontang.
Bahkan saya sama Dandim 0908 dan Kapolres masuk ke ruang UGD dan ICU untuk memberikan semangat dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan dan keinginan para petugas kesehatan.
Dengan begitu, kami lebih sigap melakukan penangan untuk menyiapkan fasilitas yang menjadi prioritas untuk penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit. Misalnya saat beberapa daerah lain tengah kesulitan mendapat tabung oksigen.
Kami sudah jauh hari sebelumnya telah menyiapkan banyak tabung oksigen. Bahkan kesiapan kami jauh lebih dulu sebelum kami terima surat instruksi Kemendagri, terkait himbauan untuk kesiapan oksigen di daerah.
Termasuk safe house bagi pasien Covid-19 pun telah kami siapkan jauh hari sebelum instruksi kemendagri diterima Pemkot Bontang. Begitu pun beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Wisnu Andayana: Provinsi Tujuan Wisata Narkoba
Pak Wali aturan ketat ini apakah langsung diamini masyarakat atau gimana?
Tidak semua aturan ini langsung diterima masyarakat. Ada juga masyarakat yang menolak. Karena disatu sisi kita ingin mengendalikan Corona ini. Namun di lain sisi masyarakat juga menuntut pemulihan ekonomi.
Inilah yang jadi tantangan buat kami. Kami mencoba membangun sinergitas dengan melaksanakan sosialisasi dengan melibatkan tokoh agama, masyarakat, ormas, mahasiswa, dan beberapa kelompok lainnya.
Contohnya saat kami membatasi pelaksanaan ibadah. Banyak masyarakat yang masih abai terhadap aturan. Keterlibatan tokoh agama ini bisa menegur langsung pengurus rumah ibadah. Dan kami juga komitmen dengan mereka jika aturan ini dilanggar maka pemerintah tidak akan memberi bantuan untuk pembangunan.
Bahkan saya minta ke Kemenag untuk mendata mesjid yang pengurusnya masih ngeyel. Bukan hanya tidak diberikan bantuan pembangunan, saya juga tidak akan mencairkan uang insentif bagi pemuka agama jika tidak patuh terhadap aturan.
Selain itu, kami juga melibatkan ormas agar ikut membantu melakukan pengawasan terkait disiplin prokes. Saya juga pernah mengumpulkan semua media dan meminta agar menyajikan berita yang menyejukkan dan tidak provokatif terkait aturan PPKM yang tak populis di masyarakat.
Sebab pemerintah dan media harus bersinergi menyelamatkan negara ini dari Covid-19. Termasuk adik-adik mahasiswa juga yang punya rencana melakukan demonstrasi penolakan aturan PPKM, juga saya tahan dan memberikan pemahaman ke mereka.