Virus Corona di Berau
Hak Yatim Piatu karena Kena Dampak Covid-19 di Berau Bakal Diberi, Pemkab Sudah Mendata
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BERAU - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau, akan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang orangtuanya wafat terkena dampak Covid-19.
Hal ini dibeberkan oleh Plt Kepala DPPKBP3A Berau, Dahniar Ratnawati kepada TribunKaltim.co pada Jumat (3/9/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki tupoksi untuk mendata kepada anak setara 18 tahun, maupun di bawah 18 tahun.
Sejauh ini, pihaknya sudah mendata sebanyak 112 anak yatim piatu yang ditinggal kedua orangtua meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.
Baca juga: Upaya Pemulihan Trauma pada Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Berau
Pihaknya, kini akan berupaya untuk memenuhi beberapa hak dengan indikator jangka panjang dan pendek.
Seperti pemberian bantuan pangan. Dan jangka panjang seperti pemberian hak untuk bersekolah, kesehatan serta lainnya.
Sejauh ini, pihaknya terus melakukan pendataan, agar tidak ada anak yatim piatu yang tidak terjamah dan terlantar.
Dahniar mengakui, dari 112 anak, ada beberapa yang sudah tidak memiliki keluarga, dan tidak bisa ditemukan keluarganya.
Baca juga: Bupati Berau Minta Masyarakat Tetap Harus Taat Prokes di Tengah Penyebaran Varian Delta
Sebab itu, pihaknya tentu harus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Kelurahan dan Kampung untuk berdiskusi masalah hak asuh dan dicarikan orangtua angkat.
“Kita upayakan, agar anak ini bisa diasuh oleh pihak keluarga. Kita coba carikan keluarga terdekat dulu,” tegasnya.
Jika memang tidak bisa dan keluarga tidak berkenan, bisa jadi beberapa panti asuhan di Kabupaten Berau, bekerjasama dengan Pemkab untuk menampung anak yatim piatu pasca Covid-19.
“Tapi harus ada deal dengan panti asuhan dulu. Kasus ini memang sangat memprihatinkan, ya, apalagi jika tidak punya keluarga terdekat, maupun keluarga yang tidak iba. Kami terus koordinasikan ya, untuk yang terbaik,” tutupnya. (*)