Berita Samarinda Terkini
SPBU yang Ketahuan Layani Pengetap, Pertamina akan Beri Sanksi Pengurangan Jumlah Distribusi BBM
Antrean BBM terjadi di beberapa SPBU kota Samarinda. Antreannya pun tidak hanya berisikan kendaraan roda empat saja.
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Antrean BBM terjadi di beberapa SPBU Kota Samarinda. Antreannya pun tidak hanya berisikan kendaraan roda empat saja.
Bahkan truk ukuran sedang hingga kontainer menjadi pemandangan rutin selama beberapa hari terakhir di beberapa SPBU kota Samarinda.
Pertamina mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kota terkait penanganan kemacetan tersebut.
Area Manager Communication Relation dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria, Selasa (21/9/2021) mengatakan, antrean tersebut bukanlah ranah dari Pertamina.
Maka itu agar tidak terjadi kemacetan berkelanjutan, ia meminta pihak Dinas Perhubungan segera mengatur kelancaran lalu lintas saat terjadi kemacetan di beberapa titik.
Baca juga: Antrean Truk Isi Solar di SPBU Samarinda, Dishub Kaltim Minta Pengelola Atur Keluar Masuk Kendaraan
Baca juga: Pertamina Bakal Beri Sanksi SPBU di Samarinda Jika Ketahuan Layani Kendaraan yang Sama Setiap Hari
Baca juga: SPBU di Samarinda yang Terlibat Pengetap BBM akan Ditindak Tegas
"Kalau sudah di luar SPBU kan yang berwenang Dishub, ada uraian kemacetan di Samarinda pun koordinasi dengan Pemkot, ada lalu lintas juga jadi mereka khusus mengatur itu," ucapnya.
Ia menegaskan peran SPBU hanyalah untuk mengisi bahan bakar saja. Untuk terkait mengatur lalu lintas di dekat SPBU itu bukanlah ranah pengelola SPBU. "Tidak ada tugas operator (SPBU)," ucapnya.
Ia mengakui beberapa minggu lalu sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota Samarinda.
Koordinasi tersebut agar memecah kemacetan yang terjadi di beberapa SPBU yang ada.
"Kota Samarinda itu beberapa minggu lalu sudah dilakukan koordinasi dengan Dishub Kota Samarinda untuk mengatasi hal itu," ucapnya.
Sementara itu distribusi BBM di seluruh kawasan Kalimantan Timur tidak ada masalah.
Tidak hanya BBM bersubsidi saja yang dibatasi, guna mencegah terjadinya kemacetan pihaknya meminta pembatasan pengisian BBM.
Untuk unit mobil pun dibatasi sampai 60 liter setiap hari.
Ia meminta pengelola SPBU melakukan pencatatan ketat agar tidak terjadi pengisian ulang dengan kendaraan yang sama.
Hal tersebut agar mencegah terjadinya penimbunan BBM oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.