Berita Nasional Terkini
Akhirnya Terjawab Vaksin yang Lebih Ampuh, Moderna atau Pfizer? Pakar: Tak Perlu Panik Covid-19 Lagi
Akhirnya terjawab vaksin yang lebih ampuh, Moderna atau Pfizer? Pakar: Tak perlu panik Covid-19 lagi
TRIBUNKALTIM.CO - Program Vaksinasi Virus Corona di Indonesia terus berjalan.
Saat ini, Indonesia menggunakan beberapa jenis vaksin, mulai Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer.
Belakangan, banyak warga Indonesia meyakini dua vaksin mRNA yakni Pfizer dan Moderna merupakan yang terbaik.
Sebelumnya, para tenaga kesehatan yang mendapatkan dua dosis suntikan vaksin Sinovac diberi booster vaksin Moderna.
Lantas, mana yang lebih ampuh, Pfizer atau Moderna?
Baca juga: Gelar Vaksinasi Door to Door, Binda Kaltim Siapkan 2.000 Dosis Vaksin untuk Warga Desa Senaken Paser
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Tinjau Vaksinasi Covid-19 dari DPP Ikapakarti Kaltim
Baca juga: Syarat Naik Pesawat Terbaru, tak Ada PPKM Level 4 di Jawa Bali, Aturan Penerbangan harus Vaksin?
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Moderna vs Pfizer: Penelitian Tunjukkan Efektivitas Setara di Awal, tapi Kini 1 yang Lebih Unggul, sejak vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer pertama kali diautorisasi di Amerika Serikat, keduanya menunjukkan efektivitas yang serupa.
Namun hal itu sepertinya tidak sepenuhnya benar, New York Times via The Straits Times melaporkan.
Sekitar 221 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech sejauh ini telah dibagikan di Amerika Serikat, sementara vaksin Moderna 150 juta dosis.
Dalam sejumlah penelitian yang diterbitkan minggu terakhir, vaksin Moderna tampaknya lebih protektif daripada vaksin Pfizer-BioNTech beberapa bulan setelah vaksinasi.
Studi terbaru, yang diterbitkan pada Rabu (22/9/2021) di The New England Journal of Medicine, mengevaluasi efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit simtomatik.
Observasi dilakukan di sekitar 5.000 petugas kesehatan di 25 negara bagian.
Studi tersebut menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas 88,8 persen, sedangkan Moderna 96,3 persen.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan pada hari Jumat (17/9/2021) oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa efikasi vaksin Pfizer-BioNTech terhadap rawat inap turun dari 91 persen menjadi 77 persen, empat bulan setelah suntikan kedua.
Vaksin Moderna tidak menunjukkan penurunan selama periode yang sama.
Jika kesenjangan efikasi terus melebar, hal itu dapat berimplikasi pada perdebatan tentang suntikan booster.