Berita Nasional Terkini
Akhirnya Pemasok Senjata ke KKB Papua Tertangkap, Rupanya PNS, Ada Hubungan dengan eks Prajurit TNI
Akhirnya pemasok senjata ke KKB Papua tertangkap, rupanya PNS, ada hubungan dengan eks prajurit TNI
TRIBUNKALTIM.CO - Polri dan TNI yang tergabung di Satgas Nemangkawi berhasil mengungkap pemasok senjata kepada Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Ternyata, pemasok senjata ini berporfesi sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS di Yahukimo.
PNS tersebut punya hubungan dengan Senat Soll, mantan prajurit TNI yang dilumpuhkan lebih dulu.
Diketahui, TNI dan Polri gencar menumpas KKB Papua yang kerap melancarkan aksi teror.
Terbaru, KKB Papua membakar puskesmas dan menewaskan seorang tenaga kesehatan.
Baca juga: KKB Papua Serang TNI yang Sedang Evakuasi Mayat Gabriella di Jurang 300 Meter, Satu Prajurit Tewas
Baca juga: Fakta Baru Jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Sarang KKB Papua Terkuak, Polisi Duga Ada 3 Pelanggaran
Baca juga: EVAKUASI DRAMATIS Nakes yang Tewas Dilecehkan dan Dibuang KKB Papua ke Jurang, TNI-Polri Ditembaki
KKB Papua juga menewaskan seorang prajurit TNI yang melakukan evakuasi terhadap jenazah tenaga kesehatan, tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Oknum ASN Yahukimo Pemasok Amunisi KKB Papua Memiliki Hubungan Dekat dengan Senat Soll, Satgas Nemangkawi bersama Polres Yahukimo menangkap seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Yahukimo yang diduga sebagai pemasok amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Dekai, Rabu (22/9/2021).
ASN berinisial ES ini ternyata memiliki hubungan dengan Senat Soll, pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang ditangkap atas serangkaian kekerasan di Kabupaten Yahukimo.
"ES memiliki hubungan langsung dengan tokoh KKB Yahukimo, Senat Soll, yang saat ini sudah ditangkap dan ditahan di Jayapura," kata Kapolres Yahukimo AKBP Denny Hendriana saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (23/9/2021).
Denny menuturkan, ES ditangkap di jalan dan bukti-bukti kepemilikan amunisinya ditemukan di rumahnya.
"Kami tangkap ES di jalan jam 14.00 WIT, lalu setelah dilakukan pengembangan kami geledah rumahnya dan ditemukanlah amunisi dan magazin, ada juga barang bukti radio HT, komputer, printer, senjata tajam," kata Denny.
"ES adalah salah satu ASN Pemkab Yahukimo," lanjutnya.
Adapun barang bukti yang disita aparat keamanan adalah 38 amunisi 5.56 mm dan satu magazin.
Mengenai dari mana ES mendapat amunisi tersebut, saat ini polisi masih mendalami berbagai kemungkinan.
"Yang jelas dia adalah pemasok amunisi KKB. Asal amunisi masih didalami," kata dia.
Sementara itu, Satgas Nemangkawi juga menyita bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat menggerebek sebuah rumah di jalur 1 bawah kompleks ambruk Kota Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua.
Diduga sejumlah amunisi tersebut akan disuplai oleh pelaku ke KKB wilayah Yahukimo.
Waka Ops II Nemangkawi Papua, Kombes Muhammad Firman mengatakan, penggerebekan berlangsung saat sebuah truk dinas berpelat merah milik Pemda Yahukimo yang dicurigai oleh warga, membawa muatan sekelompok orang.
Satgas Nemangkawi kemudian melakukan pengerebekan sebuah rumah yang diduga merupakan tempat penyimpanan sejumlah barang bukti.
Selain itu, ES juga diketahui menyimpan Amunisi dan Magazine 5.56.
Pada 27 agustus 2021, Satgas Nemangkawi juga menangkap seorang oknum ASN Pemkab Yahukimo yang juga merupakan Camat atau Kepala Distrik berinisial EB, serta 15 orang lainya yang diduga merupakan simpatisan KNPB dan KKB wilayah Yahukimo.
Dari 15 orang tersebut, Satgas Nemangkawi berhasil mengungkap 5 di antaranya yang merupakan DPO Polres Yahukimo atas serangkaian pembunuhan sadis beberapa waktu lalu yang mengakibatkan masyarakat sipil dan anggota Polri maupun TNI meninggal dunia.
Baca juga: DETIK-DETIK TNI-Polri Ditembaki KKB Papua Saat Evakuasi Jasad Nakes Gabriella di Jurang 300 Meter
Kemudian pada tanggal 23 Agustus 2021 juga Satgas Nemangkawi membebaskan karyawan PT Indo Papua yang disandera oleh KKB Wilayah Dekai Kabupaten Yahukimo.
Tak hanya itu, segala upaya juga dilakukan penegakan hukum terhadap KKB yang selalu mengganggu stabilitas keamanan di wilayah itu.
Sosok Senat Soll
Dilansir Tribun-Timur.com dalam artikel berjudul Siapa Senat Soll? Mantan Anggota TNI AD yang Membelot Jadi Tokoh KKB, Melawan Saat Ditangkap, penangkapan dilakukan Kamis (2/9/2021) sekitar pukul 05.00 WIT.
"Saat ditangkap, Senat Soll sempat melawan sehingga anggota terpaksa menembak dan terkena kaki bagian kanan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Papua Kombes Faisal Rahmadani di Jayapura, Kamis dikutip dari Antara.
Saat ini Senat Soll alias Ananias Yalak masih mendapat perawatan di RSUD Dekai dan akan dievakuasi ke Jayapura hari ini.
Senat Soll adalah mantan anggota TNI AD.
Awalnya, dia terlibat kasus jual beli amunisi sebanyak 155 butir di tahun 2018, saat masih tergabung dengan TNI AD.
Bahkan, Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi memasukkan Senat Soll sebagai salah satu dari tiga tokoh yang menggalang kekuatan untuk KKB, dua lainnya adalah Tenius Gwijangge dan Temianus Magayang.
Tenius Gwijangge merupakan tokoh yang memimpin KKB saat melakukan aksi pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo pada 25 Juni lalu.
Selain itu, KKB pimpinan Tenius Gwijangge diduga juga melakukan pembunuhan terhadap dua pekerja yang tengah membangun jembatan di Kali Barza pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Baca juga: Aksi Brutal KKB Tidak Memiliki Rasa Kemanusiaan, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak Tegas
Kemudian, Temianus Magayang merupakan pimpinan KKB yang bergerak di wilayah Yahukimo.
Kelompok bersenjata ini pernah terlibat dalam pembunuhan dua anggota TNI AD dari Yonif Linud 432 Kostrad.
Selain membunuh anggota TNI, KKB pimpinan Temianus Magayang juga merampas senjata api alias senpi jenis SS2 V1 kaliber 5,56 milik korban pada 18 Mei 2021 lalu.
Ia bersama kelompoknya disebut terlibat dalam kasus pembunuhan di Dekai yang terjadi pada tanggal 11, 20, dan 26 Agustus 2020.
Salah satu korban Senat Soll adalah Hendry Jovinski yang merupakan Staf KPUD Yahukimo.
"Mereka memiliki tokoh-tokoh saja, tidak ada pimpinan, di situ ada Tenius Gwijangge, Temianus Magayang dan Senat Soll," kata Kombes Faisal pada Rabu (25/8/2021).
Diketahui, Senat Soll merupakan mantan anggota TN Iyang dipecat pada 2018 karena terlibat jual beli amunisi senjata api di Kabupaten Mimika.
Setelah dipecat, dia kemudian membelot dan bergabung KKB di Papua.
Merujuk pada Direktori Putusan pada Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Senat Soll diadili secara in Absensia alias tanpa kehadiran terdakwa.
Baca juga: Anak Iswahyudi Cerita Sosok Sang Ayah, Korban Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Wilayah KKB Papua
Putusan terhadap Senat Soll dibacakan majelis hakim militer pada Rabu, 26 Juni 2019.
Saat itu, Senat Soll tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir yaitu Prada.
Dia kemudian dinyatakan bersalah dan dipecat dari dinas militer karena terbukti melakukan tindak pidana desersi karena ketidakhadiran dinas tanpa izin selama 30 hari berturut-turut.
Hal itu diduga dilakukannya saat hendak ditangkap pada 10 September 2018 karena terlibat penjualan amunisi ke masyarakat.
Dia tak kooperatif dan malah melarikan diri ke hutan. (*)