Berita Nasional Terkini

Aksi Brutal KKB Tidak Memiliki Rasa Kemanusiaan, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak Tegas

Kantor Staf Kepresidenan (KSP) memberikan peringatan agar segera menghentikan aksi brutal yang tidak berkemanusiaan.

Editor: Ikbal Nurkarim
Dok Polda Papua
Teror KKB Papua, aksi brutal KKB tidak memiliki rasa kemanusiaan, aparat penegak hukum diminta bertindak tegas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membuat geram pemerintah.

Bahkan aksi brutal mereka seolah tidak memiliki rasa kemanusiaan.

Terbaru petugas keamanan terlibat kontak senjata dengan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, yang mengakibatkan satu prajurit mengalami luka tembak.

Selain itu aksi brutal KKB berlanjut dengan membakar fasilitas umum seperti sekolah dan Puskesmas.

Akibat penyerangan tersebut satu tenaga kesehatan dilaporkan meninggal dan satu lainnya terluka saat berusaha menyelamatkan diri.

Baca juga: NEWS VIDEO Hendak Evakuasi Nakes Korban KKB, Tim Evakuasi Ditembaki KKB Papua

Baca juga: Nasib Pimpinan KKB Papua Lamek Taplo yang Tewaskan Tenaga Kesehatan, Jasadnya Dibawa Kabur Anak Buah

Baca juga: Respon Aksi Teror yang Sebabkan Nakes Gugur, TNI-Polri Tembak Komandan KKB Papua, 2 Ditangkap

Menanggapi aksi brutal KKB, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) memberikan peringatan agar segera menghentikan aksi brutal yang tidak berkemanusiaan.

Terlebih lagi aksi-aksi kejahatan ini diarahkan kepada masyarakat sipil, fasilitas layanan publik, fasilitas kesehatan dan pendidikan.

"KKB harus segera menghentikan tindakan yang sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan ini," kata Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, Jaleswari Pramodhawardani dikutip dari Tribunnews.com.

"Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB," tuturnya.

Kabar terakhir yang diterima KSP menyebutkan bahwa salah satu korban meninggal dunia adalah perawat Gabriella Meilani (22).

Sementara seorang nakes lain yang belum ditemukan adalah Gerald Sokoy (28).

"Kantor Staf Kepresidenan menyatakan duka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan seperti Ibu Gabriella Meilani, dan hilangnya Bapak Gerald Sokoy yang telah mendedikasikan hidupnya melayani warga masyarakat pedalaman di Papua," lanjut Jaleswari.

Ia juga mengatakan bahwa kekerasan oleh KKB merupakan tindakan pidana serius terhadap warga Papua yang harus segera dihentikan.

Terlebih lagi, ia menyayangkan jatuhnya korban nakes yang saat ini kehadirannya sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di wilayah-wilayah pedalaman di Papua.

Koopsgab TNI Papua berhasil mengevakuasi 9 dari 11 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kab. Pegunungan Bintang dan 1 anggota TNI korban penembakan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Jumat (17/09/2021).
Koopsgab TNI Papua berhasil mengevakuasi 9 dari 11 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kab. Pegunungan Bintang dan 1 anggota TNI korban penembakan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Jumat (17/09/2021). ((TRIBINNEWS/PUSPEN TNI))

Baca juga: Anak Iswahyudi Cerita Sosok Sang Ayah, Korban Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Wilayah KKB Papua

Lebih lanjut, Jaleswari menjelaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap tenaga kesehatan ini merupakan pelanggaran serius terhadap UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved