Ganjar dan Airlangga Bertemu di Klaten, Pimpin Tradisi Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021).
Keduanya memimpin tradisi pembagian apem yang dilakukan turun temurun sejak 400 tahun silam itu.
Jika biasanya Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig dilakukan secara meriah setahun sekali setiap bulan Safar, namun kali ini digelar dengan cara sederhana.
Baca juga: Dukung Pemberantasan Mafia Tanah, Gubernur Ganjar Apresiasi Keseriusan Kementerian ATR/BPN
Acara dimulai dengan Salat Jumat berjamaah, kemudian Ganjar dan Airlangga bersama sejumlah anak cucu Kyai Ageng Gribig berziarah ke makam Kyai Ageng Gribig dan berdoa bersama.
Usai acara itu, Ganjar dan Airlangga diminta keturunan Kyai Ageng Gribig untuk membagi-bagikan apem kepada masyarakat yang ada di sana.
Biasanya, apem dibagi-bagikan dengan cara dilemparkan dan diperebutkan ribuan masyarakat.
Namun kali ini, apem dibagikan secara simbolis, kemudian pasukan Gojek diminta berkeliling membagi-bagikan apem kepada masyarakat.
Ganjar mengapresiasi masyarakat Klaten yang tetap menggelar tradisi itu.
Meski suasananya agak berbeda karena tidak bisa meriah, namun tetap dijalankan dengan khidmat.
"Suasananya agak berbeda, karena hari ini tidak bisa ramai-ramai membagi apem dengan kehadiran masyarakat yang masif. Namun tetap dirayakan masyarakat karena ini cerita budaya dan religi peninggalan mbah Gribig," kata Ganjar.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi di Kampung Nelayan Sentolokawat, Jokowi dan Ganjar Diburu Warga untuk Swafoto
Dalam tradisi ini, ada banyak nilai yang dapat dipetik. Selain menggambarkan bagaimana penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig tempo dulu dengan pendekatan kultural, tapi juga ada nilai ekonomi yang mengikuti.
"Ada nilai ekonomi yang luar biasa. Setiap acara ini, ekonomi masyarakat tumbuh. Orang buat apem, ini saja kemarin 6 ton. Belum lagi biasanya banyak orang datang dari berbagai daerah dan tentu bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Ganjar berharap tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu tetap lestari.
Tahun depan, ia berharap tradisi ini bisa digelar seperti sebelum pandemi.
"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa baik dan acara ini digelar meriah," tutupnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan, tradisi Yaa Qowiyyu merupakan tradisi bagi-bagi apem yang dilakukan sejak Kyai Ageng Gribig yang sudah dilakukan lebih dari 400 tahun.
Airlangga sendiri masih keturunan anak cucu Kyai Ageng Gribig.
"Simbah ini memberikan pengajaran tentang konsep berbagi. Selain itu, simbah Gribig juga menciptakan kegiatan ekonomi melalui pembuatan apem ini. Acara ini tiap tahun digelar, Pak Ganjar juga beberapa kali ikut," katanya.
Karena pandemi, acara tidak digelar seperti biasa. Protokol kesehatan harus dilakukan, namun acara tetap digelar meski berbeda.
"Makanya kami mengajak ojek online untuk membagikan kepada masyarakat. Biasanya kan masyarakat datang. Kalau acara seperti biasa, prokesnya jelas tidak memungkinkan," ucapnya.
Baca juga: Berkat Kolaborasi Harmoni Bersama Pemkot Bontang, PT KNI Diganjar Penghargaan Prestisius Ini
Airlangga juga mengapresiasi penanganan Covid-19 di Jateng.
Saat ini, sejumlah daerah di Jateng kondisinya sudah membaik.
"Klaten alhamdulillah sudah turun ke level 3, mudah-mudahan ke depan semakin turun dan ekonomi masyarakat di Klaten dan Jateng bisa bergerak," pungkasnya. (*)