Amalan dan Doa

Bacaan Niat Sholat Dzuhur Berjamaah Sebagai Imam, Makmum dan Sendirian di Rumah

Bacaan niat sholat dzuhur berjamaah sebagai Imam, makmum dan sendirian di rumah.

Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
IIustrasi masyarakat Kota Balikpapan melaksanakan sholat dengan menggunakan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19 

Ushalli fardhodl dhuhri arba’a raka’aatim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aala

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala”

Mengapa Bacaan Shalat Dzuhur Tidak Nyaring?

Sholat Dzhuhur (dan Ashar) adalah Salat Fardhu yang bacaannya tidak bersuara atau sirr.

Bacaan yang disirkan baik saat Sholat secara berjamaah maupun saat Shalat sendiri.

Muncul pertanyaan, apa alasan dibalik tidak dikeraskannya bacaan di dua Sholat tersebut?

Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, Allah SWT tak ada menyebut alasan di Al Quran kenapa saat Solat Zuhur dan Asha bacaannya disirkan.

Nabi Muhammad SAW juga tak ada menyebut. Sahabat tak ada menyebut.

''Malamnya Isra' Mi'raj, paginya Jibril turun. Solat Jibril, Nabi SAW Solat. Sholat Jibril, Nabi Sholat. Lima kali. Hadits Muwatta' Malik,'' kata Ustadz Abdul Somad.

''Waktu Dzuhur, JIbril diam. Nabi SAW ikut diam. Setelah Sholat Nabi SAW tidak bertanya,'' kata UAS.

Begitu juga setelah Nabi SAW Sholat, sahabat tidak bertanya. Pun demikian setelah sahabat Sholat, tabi'it tabiin juga tidak bertanya.

Ustadz Abdul Somad menegaskan, dalam hal ini disebut Tauqifi. Diambil dari kata waqafa yang artinya stop.

''Akal stop. Ulama mengunci masalah ini, kata dia Tauqifi. Bukan domain akal. Jibril tak menjelaskan, Nabi tak bertanya,'' jelas UAS.

Namun demikian, ada sebagian orang yang mencoba menjawab.

''Tapi hal itu berdasarkan ijtihad, bukan dari hadits atau Al Quran,'' jelas UAS.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved