Berita Nasional Terkini
KKB Pimpinan Lamek Taplo Dipukul Mundur hingga Lompat ke Jurang, Begini Kondisi Terkini Kiwirok
Kepala Satgas Humas Nemangkawi Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kontak tembak antara anggota Satgas Nemangkawi TNI-Polri
“Kami akan memastikan situasi di Kiwirok kembali aman. Perbuatan KKB telah menyebabkan pelayanan kesehatan dan pelayanan publik lainnya lumpuh,” kata Faizal.
Anggota Brimob, Bharada Muhammad Kurniadi mendapat kenaikan satu tingkat lebih tinggi usai gugur di Papua.
Personel yang bertugas di Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi di Bumi Cenderawasih itu kini berpangkat Bhayangkara Satu (Bharatu).
Baca juga: NEWS VIDEO TNI-Polri Antisipasi Potensi Gangguan Keamanan PON XX Papua dari KKB
Sebelumnya, KKB pimpinan Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) pukul 09.30 WIT.
Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.
Adapun satu tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy belum ditemukan hingga kini.
Dari hasil pendataan, ada lima rumah warga dan 11 fasilitas umum yang dibakar KKB.
Total sebanyak 83 warga setempat mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang.
Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakhti Brigadir Jenderal Izak Pangemanan menuturkan, status keamanan di Kiwirok masih siaga satu hingga kini.
Total sebanyak 73 personel berada di Kiwirok untuk menghadapi kelompok Lamek Taplo.
”Warga mengungsi karena ketakutan menjadi korban serangan KKB. Mereka meneror warga dengan menggunakan senjata api,” kata Izak.
Baca juga: NEWS VIDEO Tak Hanya KKB, Potensi Gangguan Kemanan PON XX Papua Juga dari Gesekan Antarsuku
KKB Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020.
Dari data Polri dan TNI, kelompok Lamek terlibat 10 serangan kepada aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.