Berita Nasional Terkini

TNPB Tuding Militer Indonesia Sengaja Hilangkan Kaki Pimpinan KKB Papua Hingga Tewas

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menuding aparat keamanan Indonesia sengaja memotong salah satu kaki pentolan KKB Papua

KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Mantan Anggota TNI Senat Soll yang berbelot ke KKB Papua terbaring di rumah sakit. Ia tewas setelah kakinya diamputasi 

Senat Soll yang merupakan mantan anggota TNI AD, ditangkap Satuan Tugas Penegakan Hukum Nemangkawi, Rabu (1/9) di markas KNPB di Dekai.

Senat Soll dipecat dari TNI pada tahun 2019 sesuai Putusan Mahkamah Militer III Jayapura terkait jual beli amunisi dan senjata api di Kabupaten Mimika.

Sebelum dipecat, ia bertugas di Yonif 754/ENK dengan pangkat Prada.

Baca juga: Kepala Densus 88 Ungkap Alasan Sesungguhnya KKB Papua Dinyatakan Sebagai Kelompok Teroris

Kasus yang melibatkan Senat Soll antara lain pembakaran ATM Bank BRI pada 2019, pembunuhan terhadap Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas nama Hendry Jovinsky, dan pembunuhan terhadap Muhammad Toyib.

Kelompok Senat Soll juga diketahui pernah melakukan sejumlah aksi di Yahukimo yang mengakibatkan tewasnya aparat, misalnya, dua anggota Yonif Linud 432/Kostrad.

Jabatan Senat Soll di Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo adalah komandan operasi di Batalyon Yallenang.

Sementara itu, Polda Papua mengakui mengamputasi kaki tersangka kasus pembunuhan sekaligus anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB), Senat Soll di RS Bhayangkara.

Amputasi dilakukan karena alasan medis terhadap kaki mantan anggota TNI yang membelot ke KKB Papua itu.

Kepala Bidang Kedokteran dan Polda Papua Komisaris Besar Nariyana mengatakan, saat tiba di RS Bhayangkara pada 2 September lalu, Senat Soll dalam kondisi luka tembak pada bagian paha dan tungkai kanan.

Baca juga: Jurus Baru Densus 88 Tangani KKB Papua, Bukan Dendam,Tapi Buat Teroris Jatuh Cinta dengan Aparat

Luka juga ditemukan pada bagian pembuluh darah dan mengalami robek yang cukup besar.

"Karena banyaknya jaringan yang mati, sehingga kami lakukan amputasi pada kaki sebelah kanan," kata Nariyana dalam keterangannya, Senin (27/9).

Ia menyebutkan bahwa Senat Soll kemudian dirawat secara intensif di ruang ICU agar dapat dikontrol dan diawasi oleh dokter.

Sebelum meninggal, Senat sempat mengalami penurunan elemen kimia dalam tubuh, yakni albumin dan dilakukan transfusi.

"Kondisinya tetap saja tak mengalami peningkatan, dan kemarin di hari Minggu tanggal 26 September 2021 pukul 22.50 WIT, Senat Soll dinyatakan meninggal dunia," ucapnya lagi.

Adapun kronologi meninggalnya tersangka kasus pembunuhan itu diawali dengan kondisi oksigen dalam darah yang menurun pada sekitar pukul 18.17 WIT. Ia dipasangkan alat oksigen hingga sekitar pukul 20.00 WIT.

Baca juga: KKB Papua Serang TNI yang Sedang Evakuasi Mayat Gabriella di Jurang 300 Meter, Satu Prajurit Tewas

Namun demikian, kondisinya tetap memburuk dan dilakukan pemasangan HRM dengan situasi oksigen 76-96 persen.

"Pukul 22.30 WIT, karena kondisinya Senat Soll semakin memburuk, sehingga dilakukan pemasangan inkubasi," jelasnya.

Namun demikian, upaya kedokteran tersebut masih belum berhasil. Ia pun dinyatakan meninggal 20 menit kemudian. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved