Berita Kaltim Terkini
Pemprov Kaltim Sebut Stok Sembako Aman Sampai Akhir Tahun, Harga Masih Stabil
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Kaltim Nazrin, Senin (4/10/2021) mengatakan tidak hanya harga yang stabil. Namun stok sembako
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atau Pemprov Kaltim memastikan harga sembako stabil.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Kaltim Nazrin, Senin (4/10/2021) mengatakan tidak hanya harga yang stabil. Namun stok sembako yang ada di Kaltim dipastikan aman sampai akhir tahun.
Karena distribusi dari luar Kaltim lancar, tidak ada hambatan sama sekali. "Pantauan setiap hari yang dilakukan pencacah harga sembako, melaporkan sembako cukup tersedia sampai enam bulan ke depan," kata Nazrin
Tidak hanya itu, harga beberapa sembako mengalami penurunan. "Kalau kita pantau dari kabupaten dan kota, sembako cukup tersedia serta terjangkau. Walaupun sekarang mungkin ada penurunan harga untuk komoditi telur, tapi bahan lain masih terkendali serta tercukupi sampai enam bulan ke depan,” katanya.
Untuk itu ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak panik terhadap kebutuhan jelang akhir tahun. Selain itu agar stok tidak kosong jelang akhir tahun, ia mengimbau untuk tidak membeli sembako dalam jumlah besar.
Baca juga: Idul Adha Dilaksanakan Terbatas, Pemkot Samarinda Pastikan Harga Sembako, Listrik dan Air Stabil
Baca juga: Stok Bahan Pokok Aman saat PPKM Darurat, Berikut Daftar Harga Sembako di Balikpapan
Baca juga: Harga Sembako Diyakini Meroket Usai Penerapan PPN, Pembeli di Balikpapan: Kenapa Andalkan Pajak?
"Jadi jangan panik, dan tidak perlu menyetok. Karena ketersedian sembako masih aman dan tersedia sampai enam bulan kedepan," kata Nazrin.
Sementara itu data Bank Indonesia wilayah Kaltim bulan September 2021 terjadi inflasi sebesar 0,14 persen.
Kepala BI Perwakilan Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono, (4/10/2021) mengatakan hal tersebut dipicu karena banyaknya permintaan terkait kebutuhan bahan pokok.
"infiasi September 2021 utamanya bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki," ucapnya.
Ia menilai dengan turunnya kasus Covid-19 dan gencarnya vaksinasi di Kaltim membuat masyarakat aman ketika melaksanakan kegiatan di luar rumah. Sehingga kegiatan ekonomi khususnya di Kaltim pun mulai bergairah lagi.
Baca juga: Kapolresta Samarinda Pastikan Stok Sembako Aman Hingga 6 Bulan ke Depan
"Hal tersebut tercemin dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami infiasi sebesar 0,50 % (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,92 % (mtm),", ucapnya.
Selain hal tersebut beberapa komoditas lainnya juga mengalami peningkatan. Sebut saja komoditas seperti bayam dan daging ayam ras menjadi penyumbang infiasi utama Kaltim. Di bulan ini yang masing-masing tercatat mengalami kenaikan sebesar 31 (mtm) dan 3,31 % (mtm) dan memiliki andil total 0,1 2% (mtm).
Selain kelompok makanan, kelompok pakaian dan alas kaki juga kembali mengalami kenaikan harga seiring dengan pelonggaran kebijakan PPKM di beberapa wialyah Kaltim. Kelompok pakaian dan alas kaki tercatat mengalami infiasi sebesar 0,87 % (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,25 % (mtm).
"Peningkatan didorong oleh telah beroprasinya pusat-pusat perbelanjaan di Kaltim terutama di wilayah yang level PPKM nya mengalami penurunan.