Mata Najwa
Siapa Panglima TNI Selanjutnya? Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bocorkan Kriteria Calon yang Tepat
Tampil di acara Mata Najwa, Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bocorkan kriteria calon yang tepat untuk jabatan Panglima TNI.
TRIBUNKALTIM.CO - Tampil di acara Mata Najwa, Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bocorkan kriteria calon yang tepat untuk jabatan Panglima TNI.
Seperti diketahui, jabatan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI akan berakhir, diperkirakan antara awal atau akhir November 2021.
Namun sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum mengajukan Surat Presiden (Surpres) Calon Panglima TNI ke DPR.
Meski demikian, ada dua sosok yang disebut sebagai calon kuat pengisi jabatan Panglima TNI selanjutnya, yaitu, Laksamana TNI Yudo Margono dan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Baca juga: Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bereaksi Tanggapi Wacana Perwira TNI-Polri jadi Pj Kepala Daerah
Baca juga: Buka-bukaan di Mata Najwa, Peneliti Ini Sebut Tugas Utama Milter untuk Perang, Bukan Berpolitik
Terkait calon Panglima TNI ini, Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengungkapkan bahwa calon yang tepat adalah yang bisa memusatkan perhatian untuk meningkatkan profesionalitas TNI sebagai kekuatan pertahanan.
Apalagi menurutnya banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik di internal Indonesia maupun di lingkungan strategis.
"Terutama dalam perubahan-perubahan perang yang ada. Ini merupakan switch yang sangat drastis dan kita terbelenggu mindset dengan cara-cara perang di masa lalu.
Banyak perubahan-perubahan yang harus dilakukan, dan yang harus kita kejar dari ketertinggalan.
Sehingga kita tidak bisa tidak, untuk memiliki seorang panglima yang berpusat untuk meningkatkan profesionalitas TNI," ungkap Gubernur Lemhanas di acara Mata Najwa, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Andika Perkasa/Yudo Margono Pengganti Hadi Tjahjanto? Arahan Jokowi & Panglima TNI dari Masa ke Masa
Baca juga: Istana Bocorkan Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, 100 Ahli Beber 3 Sosok Kuat Jadi Panglima TNI
Sementara Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf, menilai sangat penting ada rotasi dalam pemilihan Panglima TNI baik dari Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat.
Karena menurutnya, itu merupakan salah satu cara untuk membangun solidaritas dan meminimalisasi ruang kecemburuan di dalam matra TNI.
"Kan akan sehat organisasi kalau Panglima TNI dilakukan secara bergantian dari Angkatan Laut, Darat, Udara.
Jadi, kalau menghitung itu secara normatif, kecenderungan Panglima TNI ke depan berasal dari Angkatan Laut seharusnya, potensinya," beber Al Araf.
Baca juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Digaransi Jabat Panglima TNI, Faktor Ini Bisa Jadi Penentu
Sebagai akademisi, Al Araf mengaku pendekatan transformasi pertahanan adalah sebuah momentum untuk membangun ruang transformasi pertahanan TNI ke arah yang lebih modern.
Khususnya dalam menyelesaikan proses reformasi TNI, mendorong proses TNI yang profesional, modernisasi, dan kesejahteraan.