Berita Kukar Terkini

Warga Tolak Tambang Batu Bara Ilegal di Desa Sumber Sari Kutai Kartanegara, Sempat Hentikan 3 Truk

Aktivitas tambang batu bara liar atau ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin mengkhawatirkan.

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Warga Sumber Sari Kukar
Warga Desa Sumber Sari saat mengadang truk tambang batu bara ilegal pada Kamis, (7/10/2021) lalu. HO/Warga Sumber Sari Kukar. 

TRBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Aktivitas tambang batu bara liar atau ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin mengkhawatirkan.

Selain jumlahnya banyak, tambang liar tersebut juga sudah terang-teangan beraktivitas di sekitar permukiman warga, bahkan sampai berani menyentuh kawasan pariwisata dan pertanian.

Seperti yang terjadi di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kukar pada Kamis, (7/10/2021) lalu.

Sejumlah masyarakat setempat mengadang beberapa truk bermuatan batu bara yang hendak melintas dan selama ini meresahkan warga setempat.

Warga resah akibat adanya oknum penambang batu bara ilegal di sekitar kawasan Desa Sumber Sari yang juga dikenal dengan desa wisata.

Baca juga: Mahasiswa Soroti Tambang Ilegal di Muang Dalam, Tuntut Polresta Samarinda Usut Tuntas

Baca juga: Mahasiswa UIN Samarinda Tagih Janji Kapolresta soal Tambang Ilegal Dekat Kampus

Baca juga: Soal Tambang Ilegal di Samarinda, DLH Keluhkan Warga Sekitar yang Minim Berikan Informasi

Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno menegaskan, protes warga setempat merupakan bentuk untuk melindungi lingkungannya. “Yang jelas warga 100 persen menolak kegiatan tambang di sini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kegiatan penambangan ilegal tersebut diketahui warga sejak sebulan lalu usai warga melihat masuknya exavator ke kawasan tersebut, terdapat tiga exavator, satu besar dan dua lainnya kecil.

“Truk yang dihentikan warga kemarin ada tiga unit,” katanya.

Sutarno menegaskan, kegiatan penambangan itu juga dilakukan tanpa pemberitahuan dan sepengetahuan pemerintah desa. Bahkan, untuk koordinasi ke pemerintah desa pun tidak dilakukan sama sekali.

“Alatnya masuk pun gak ada izin ke kita, jadi kapan persisnya alat itu masuk kami kurang tahu,” ungkapnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved