Berita Nasional Terkini
Dulu Serang Aparat, Kini Pimpinan KKB Papua Yusen Tabuni kembali ke NKRI Bantu TNI-Polri
Satu per satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, NKRI
TRIBUNKALTIM.CO - Satu per satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, NKRI.
Biasanya hanya anggota biasa saja yang memilih untuk kembali ke NKRI, namun kali ini terdapat pimpinan KKB Papua yang memilih untuk membantu TNI-Polri untuk memberantasan KKB Papua.
Kini sudah banyak anggota KKB Papua yang "berhenti" dan memilih hidup damai di bawah NKRI.
Inilah sosok Yusen Tabuni, komandan KKB Papua yang lebih memilih berdamai dengan TNI-Polri dan ikut membantu jaga keamanan.
Yusen Tabuni merupakan Komandan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang saat ini masih aktif.
Namun, tidak sama seperti pimpinan KKB Papua di daerah lain yang sering membuat keributan dan teror.
Baca juga: Prajurit TNI Korban KKB Papua Alami Trauma Tempur, KSAD Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan
Baca juga: Anak Buahnya Jadi Korban Keganasan KKB Papua, Ini Perintah Khusus KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
Baca juga: Mengaku Sebagai Pimpinan KKB Papua, Inilah Fernando Worabai, Kelompoknya Kerap Membuat Bom Rakitan
Yusen lebih memilih kooperatif dengan TNI-Polri dalam rangka menjaga keamanan.
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, personel Binmas Noken Polres Jayawijaya menyambangi Yusen Tabuni di kediamannya di Jalan Bhayangkara, Wamena, Senin (11/10/2021) pagi.
Kakorwil Wamena Binmas Noken AKP Harbani Paruki menyatakan bahwa pihaknya mengunjungi bapak Yusen untuk mengajak bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menjaga bersama keamanan di Kota Wamena dan pada umumnya di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami menyampaikan pesan Kamtibmas kepada bapak Yusen dan keluarga dan berkoordinasi terkait Sitkamtibmas di Papua. Selain itu kami juga menghimbau kepada bapak Yusen dan keluarga untuk tetap membantu Polri dalam menjaga Kamtibmas di Kota Wamena,” ujar AKP Harbani, seperti dilansir dari Surya.co.id berjudul Sosok Yusen Tabuni Komandan KKB Papua di Wamena yang Pilih Ikut Membantu TNI-Polri Jaga Keamanan.
Sementara itu bapak Yusen Tabuni mengucapkan terima kasih kepada anggota Binmas Noken yang sudah mengunjungi dan memberikan pesan Kamtibmas serta memberikan Sarkon.
Selain itu bapak Yusen juga akan bekerja sama dengan Binmas Noken dan tetap mendukung program Binmas Noken dalam mensejahterakan masyarakat.
Baca juga: KKB Papua Kelompok Lamek Teplo Punya Permintaan Aneh, Bersihkan Intel, Sebut Nakes Keluarkan Pistol
Dalam kesempatan tersebut Binmas Noken juga menyerahkan bantuan berupa Sembako kepada bapak Yusen Tabuni beserta keluarga.
Situasi Terkini Kiwirok
Sementara itu, di daerah lain seperti Distrik Kiwirok tengah marak teror KKB Papua.
Diketahui, KKB Papua sebelumnya menyerang puskesmas dan tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok.

Setelah aksi serangan tersebut, pemberian imunisasi di Pegunungan Bintang (Pegubin) mengalami kendala.
Hal tersebut diakui Kepala Puskesmas Oksibil, Ida Tiku Seleng saat memberikan pelayanan imunisasi di SD YPPK Santo Lusia dan SD Balil di Pegunungan Bintang.
"Keadaan disini kurang kondusif karena kasus yang lalu (penyerangan nakes).
Baca juga: 4 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua Saat Tertidur, Janji TNI Buru Pelaku Hingga ke Ujung Dunia
Sekarang saja kami waswas melakukan pelayanan,"kata Santo Lusia, Rabu (6/10/21), melansir dari Tribun Papua.
Ida mengatakan, pihaknya merasa takut tetapi ada kerinduan dalam melakukan pelayanan dengan tulus kepada masyarakat setempat.
"Nyawa itu penting. Kami selalu rindu pelayanan makanya pelayanan tetap berjalan meski didalam gedung. Posyandu pun tetap berjalan tetapi penuh kewaspadaan,"ujarnya.
Maka, Ida meminta agar adanya dukungan dari tokoh adat dan tokoh agama dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan agar tenaga kesehatan merasa aman.
"Kami tidak bisa jalan sendiri apalagi situasi begini khususnya kami di Pegubin. Kami butuh keamanan yang bisa bamtu kami,"katanya.
Selain itu, Ida menyebut saat memberikan imunisasi di salah satu SD tersebut, sempat menimbulkan pro dan kontra.
Baca juga: TNPB Tuding Militer Indonesia Sengaja Hilangkan Kaki Pimpinan KKB Papua Hingga Tewas
"Kemarin kami imunisasi, ada satu orang tua datang ke kami dan menanyakan tadi diimunisasi apa dengan lantang.
Setelah kami jelaskan baik-baik baru mereka terima. Disangkanya yang kami suntikkan tadi vaksin covid,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pegubin, Natalis Sipyan menjelaskan pasca kejadian tersebut, pihaknya menarik tenaga kesehatan yang berada di distrik-distrik ke Oksibil maupun Jayapura.
"Karena hal tersebut, pelayanan kesehatan di Pegubin tidak berjalan merata.
Kami bukan berarti tarik selamanya, tapi kami berharap kedepannya pemerintah bisa berusaha untuk amankan situasi ini sehingga pelayanan kami bisa berjalan,"katanya.
Ia berharap, kedepannya ada keterlibatan Babinkamtibmas dalam membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Baca juga: Usai 2 Hari Berturut-turut Serang Pos Keamanan, TNI-Polri Pukul Mundur KKB Papua, 1 Teroris Tewas
"Harus ada keterlibatan kepolisian dan babinkamtibmas untuk membantu kami lakukan pelayanan sekitar kota," tambah dia.
Tokoh Masyarakat Menentang Keras Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok
Sementara itu, Tokoh masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Seni Uopdana, menentang keras kebrutalan KKB Papua di Distrik Kiwirok.
Seperti diketahui, aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang khususnya di Distrik Kiwirok, semakin meningkat.
Melihat banyaknya korban terus berjatuhan, baik dari sipil maupun aparat, Seni Uopdana menilai aksi KKB Papua harus segera diatasi.
Uopdana dalam keterangannya mengatakan jika aksi-aksi KKB Papua tidak kunjung direspon cepat oleh aparat keamanan, ia khawatir konflik akan terus meluas dan dampak yang ditimbulkan juga semakin besar.
Baca juga: Kelompok Lamek Taplo Beraksi Lagi, 2 Polisi Jadi Korban KKB Papua, Satgas Nemangkawi Kuasai Kiwirok
“Saya sangat berduka dengan kabar akhir-akhir ini yang terjadi di Pegunungan Bintang.
Memang kelompok bersenjata itu sudah membuat kacau situasi disini.
Makanya saya berusaha membuka forum, dan meminta kepada aparat keamanan agar bisa segera bertindak tegas terhadap mereka.” ucapnya, Senin (4/10/2021), melansir dari Tribun Papua.
“Peristiwa hitam seperti sekarang ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena ada banyak nyawa yang akhirnya terancam.
Saya takut kebiadaban separatis KKB Papua akan meluas” tambahnya.
Uopdana juga menyebutkan jika keberadaan Lamek Alipki Taplo sebagai pemimpin gerakan separatis di wilayah Pegunungan Bintang telah meracuni moral dan pemikiran anak-anak muda.
Lamek Taplo dianggap sudah memberi pengaruh buruk kepada generasi papua.
"Kerugian yang ditimbulkan dari kelompok separatis itu bukan hanya dari ancaman kekerasan, tapi dia dan kelompoknya juga telah merusak pikiran generasi penerus Papua terutama yang berada di wilayah Pegunungan Bintang,” tegasnya.
Atas dasar tersebut, Seni Uopdana tegas mengutuk keberadaan Lamek Alipki Taplo dan para kelompoknya.
Dirinya mengatakan jika aksi yang dilakukan kelompok tersebut telah diluar batas nilai kemanusiaan dan melanggar ajaran adat dari para leluhur.
“Terkutuk Lamek Taplo bersama kelompoknya. Mereka sudah melakukan aksi biadab yang tak berperi kemanusiaan dan sudah melanggar adat leluhur.
Tidak ada ampun baginya, kutukan itu akan segera datang," ujar Uopdana.
Dirinya meminta agar aparat keamanan secepat mungkin segera mengambil tindakan yang tegas terhadap separatis KKB Papua di pegunungan bintang. (*)