Berita Nasional Terkini

Hal yang Tak Dimiliki Laksamana Yudo untuk Jadi Panglima TNI, Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa?

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa digadang-gadang akan segera menjabat sebagai Panglima TNI

(TRIBUNNEWS Jeprima/KOMPAS.com Ahmad Dzulviqor)
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Hal yang Tak Dimiliki Laksamana Yudo untuk Jadi Panglima TNI, Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa? 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa digadang-gadang akan segera menjabat sebagai Panglima TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Peluang Jenderal TNI Andika Perkasa menjabat sebagai orang nomor satu di lingkungan TNI memang terbuka lebar.

Bahkan, kedatangan Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg), Pratikno menemui Jenderal TNI Andika Perkasa beberapa waktu lalu, semakin menguatkan sinyal tersebut.

Tidak hanya itu saja, sejumlah pengamat mengatakan hal tersebut merupakan sinyal positif dari Istana untuk mengajukan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.

Hal itu diungkapkan pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, menanggapi pertemuan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dengan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

Wanita yang akrab disapa Nuning ini berpendapat, bisa saja pertemuan keduanya adalah sinyal positif Istana untuk mengajukan Andika sebagai calon Panglima TNI.

Baca juga: Peluang Yudo Margono Jadi Panglima TNI Menipis? Ada Kode Istana Andika Perkasa Ganti Hadi Tjahjanto

Baca juga: PANGLIMA TNI Bukan Andika Perkasa? Ini Analisa Refly Harun soal Tujuan Mensesneg Pratikno Temui KSAD

Baca juga: Sinyal Jenderal Andika Perkasa Jabat Panglima TNI Makin Kuat, Kunjungan Mensesneg Jadi Pengakuan

Karena itu, menurutnya bukanlah kesalahan jika memang kedatangan Pratikno terkait pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pasalnya, kata Nuning, Andika juga punya kualitas dan pengalaman yang mumpuni untuk menggantikan Hadi.

"Apabila toh kedatangan Mensesneg betul urusan Panglima TNI dan yang jadi KSAD, tidak salah juga yang bersangkutan punya kualitas dan pengalaman yang mumpuni," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Selasa (12/10/2021).

Kendati demikian, ia menilai pertemuan antara Pratikno dan Andika, yang sama-sama pembantu presiden, adalah hal biasa.

"Menurut saya saling mengunjungi di antara para pembantu presiden biasa saja, tidak harus kita curigai macam-macam," katanya, seperti dilansir dari Tribunnews.com berjudul Pengamat Nilai Pertemuan Mensesneg dan KSAD Andika Tak Harus Dicurigai: Biasa Saja, Tidak Salah.

Nuning pun meyakini, tiga kepala staf TNI saat ini berpeluang sama menjadi calon pengganti Hadi.

Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI, Istana Disebut Beri Sinyal Positif usai Mensesneg Temui KSAD Andika

Ia berharap Panglima TNI selanjutnya adalah pilihan yang terbaik bagi TNI dan Indonesia.

"Saya tetap melihat tiga Kastaf punya kesempatan yang sama."

"Siapapun yang terpilih semoga yang terbaik bagi TNI dan bagi NKRI," tandasnya.

Sementara itu, pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai pertemuan antara Pratikno dan Andika tidak bisa disimpulkan sebagai sinyal positif dari Istana terkait pergantian Panglima TNI.

Lantaran, menurut Khairul, dalam proses politik, apa yang tampak di layar mungkin saja berbeda dengan apa yang sesungguhnya terjadi di belakang layar.

"Pertemuan itu kan kita ketahui dari unggahan akun TNI AD, jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa itu merupakan sinyal positif istana."

Baca juga: Jelang Pergantian Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Kedatangan Tamu Khusus dari Istana

"Karena ya bisa saja pertemuannya ya memang sebatas itu saja," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews pada Senin (11/10/2021).

Walau demikian, ujar Khairul, tidak dipungkiri bisa saja pertemuan itu terkait nominasi calon Panglima TNI.

Namun, menurutnya, pertemuan Pratikno dan Andika pada Senin kemarin tidak perlu ditafsirkan berlebihan.

Semenatra itu, staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini, mengungkapkan pertemuan Pratikno dan Andika perkasa bukan terkait calon Panglima TNI.

Faldo mengatakan, kedatangan Pratikno di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) adalah hanya melihat ikan arwana dan taman-taman.

"Jadi kedatangan Pak Mensesneg ke Mabes AD untuk melihat ikan arwana di taman baru Mabes Angkatan Darat, sama juga melihat suasana-suasana yang di kantor," kata Faldo melalui video yang diterima Tribunnews, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Siapa Panglima TNI Selanjutnya? Di Mata Najwa, Gubernur Lemhanas Bocorkan Kriteria Calon yang Tepat

Ia menambahkan, pertemuan itu dimanfaatkan Pratikno untuk berolahraga bersama Andika serta membicarakan soal kebangsaan dan pemulihan pandemi di Tanah Air.

"Dua pemimpin kita ini bisa kita jadikan teladan untuk selalu menjaga kesehatan, menjaga kebugaran untuk menghadapi pandemi ini," ucap Faldo.

"Ya tentunya ada pembicaraan lainnya, tentunya pembicaraan kenegaraan terutama terkait pemulihan panfrmi di Indonesia," tambahnya.

Peluang KSAD Andika Perkasa

Jenderal Andika Perkasa dinilai memiliki peluang lebih besar untuk menjadi Panglima TNI selanjutnya, dibandingkan dengan Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL), Laksamana Yudo Margono.

Hal ini disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.

Bukan tanpa alasan, peluang Andika dinilai lebih besar karena ia memiliki faktor kedekatan dan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Baca juga: Andika Perkasa/Yudo Margono Pengganti Hadi Tjahjanto? Arahan Jokowi & Panglima TNI dari Masa ke Masa

"Kedekatan Presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa."

"Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," kata Jamiluddin melalui keterangannya, Jumat (1/10/2021), dilansir Tribunnews.

Pendapat itu dilontarkan Jamiluddin karena menurutnya, proses pemilihan Panglima TNI sangat kental bermuatan politis, tak hanya profesionalisme di bidang militer.

Seperti diketahui, Hendropriyono yang merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden RI ke-6 Megawati Soekarnoputri adalah ayah mertua Andika Perkasa.

Selain kedekatan Hendropriyono dengan Jokowi, Andika juga mendapat dukungan dari anggota Komisi I DPR RI.

"Hal itu tidak dimiliki Yudo Margono. Yudo semata mentereng dari karier militernya."

"Namun, tidak ada yang menggaransi ke Presiden Jokowi. Tentu ini menjadi titik lemah Yudo Margono," terang Jamiluddin.

Pendapat serupa pernah diungkapkan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

Menurut Khairul, Hendropriyono adalah pendukung kuat bagi Andika untuk menjadi orang nomor satu di militer.

Kendati demikian, ujar Khairul, sang ayah mertua juga bisa menjadi penghalang kuat.

"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang), melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," tuturnya, Selasa (14/9/2021), dilansir Tribunnews. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved