Breaking News

Virus Corona di Berau

Kemenag Berau Akui Daftar Tunggu Haji 32 Tahun, Berharap Vaksin Jenis Sinovac Permudah Keberangkatan

Kantor Kemenag Berau mengakui belum mengetahui hari keberangkatan pasti jemaah calon haji. Saat ini pihaknya masih terus mengikuti perkembangan terkin

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kantor Kemenag Berau. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Kantor Kemenag Berau mengakui belum mengetahui hari keberangkatan pasti jemaah calon haji. Saat ini pihaknya masih terus mengikuti perkembangan terkini.

Salah satu imbas ketidakpastian yang terjadi, terus menyebabkan antrean jemaah calon haji di Berau.

Tercatat, dari data Kementerian Agama hingga kini sudah ada 4.619 jamaah calon haji yang menunggu proses pemberangkatan ke tanah suci.

Dikatakan Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Kemenag Berau, Djaelani, biasanya setiap tahun selalu ada ratusan jamaah haji Berau diberangkatkan.

Jumlahnya bisa mencapai 149 jamaah, namun sudah dua tahun terakhir tidak ada lagi pemberangkatan. Akibatnya, daftar tunggu para calon jamaah haji ini bisa mencapai 31 tahun.

Baca juga: Kemenag Berau Belum Bisa Pastikan Kapan Masyarakat Bisa Laksanakan Ibadah Umrah

Baca juga: Kemenag Berau Masih Menunggu Keputusan Satgas Soal Pelaksanaan Salat Idul Adha

Baca juga: Kantor Kemenag Berau Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai 13 Juli

“Jumlah inikan ribuan yang antre, tapi yang berangkat biasanya ratusan. Kemudian pemberangkatan dua tahun terakhir tidak ada dan jumlah itu bisa terus bertambah. Jadi kalau mendaftar tahun 2021, maka 32 tahun lagi baru berangkat,” bebernya, kepada Tribunkaltim.co, Minggu (17/10/2021).

Ribuan calon jamaah haji yang mengisi daftar tunggu tersebut sejak tahun 2011 lalu. Adanya pandemi dan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang belum memberikan izin ibadah haji tahun 2021 menyebabkan daftar tunggu semakin lama.

Namun, meski ibadah haji belum diperbolehkan, khusus untuk untuk ibadah umroh saat ini sudah bisa dilaksanakan. Akan tetapi kuotanya masih sangat terbatas dan kapanpun bisa berangkat.

“Sejak adanya pandemi, mereka masih menutup akses untuk haji. Ini masih menunggu instruksi dari Kementerian Agama, kapan akan dibuka kembali,” katanya.

Dia mengatakan, Arab Saudi memang memperketat penerimaan jamaah haji untuk tahun ini dengan jamaah yang akan diterima yakni jamaah yang telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari vaksin yang telah menerima Emergency Use Listing Procedure (EUL) dari WHO. Vaksin yang dimaksud adalah Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson dan AstraZeneca.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kemenag Berau Sebut Banyak Pasangan Harus Menunda Pernikahan

Kabar terbaru dari pemberitaan yang beredar kalau penerima vaksin Sinovac tahun 2022 mendatang sudah boleh berangkat haji. Hanya saja informasi tersebut belum bisa dibenarkan karena belum ada edaran resmi dari Kementerian Agama.

“Semoga saja informasi itu betul, apalagi hampir mayoritas vaksinasi di Berau menggunakan Sinovac,” bebernya.

Sementara itu, saat ini pihaknya mengakui belum mendengar kebijakan pemberian vaksinasi booster kepada calon jamaah haji.

“Kalau vaksinasi booster yang saat ini kami tahu, dapat diberikan kepada jamaah umrah,” tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved