Amalan dan Doa

Tidak Boleh Sembarangan, Ini Syarat Menjadi Imam dan Tata Cara Sholat Berjamaah

Tidak boleh sembarangan, Ini syarat menjadi imam dan tata aara sholat berjamaah.

Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
SHOLAT BERJAMAAH di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Islamic Center Jalan Selamet Riyadi Kota Samarinda 

- Imam bangun dari ruku’ sambil membaca doa i'tidal. Makmum mengikuti.

- Imam sujud dengan thuma’ninah diikuti oleh makmum

- Imam bangun dari sujud kemudian duduk. Begitu juga dengan makmum

- Imam sujud yang kedua diikuti makmum.

- Imam bangun dari sujud kemudian berdiri, makmum mengikuti imam.

- Setelah tegak berdiri membaca al-Fatihah lagi seperti rakaat pertama. Begitu seterusnya sampai selesai.

- Pada shalat Dhuhur, Asar, Maghrib, dan Isya pada rakaat kedua, disunnahkan membaca tasyahud awal.

- Jika setelah rakaat kedua imam lupa tidak tasyahud awal, makmum laki-laki mengingatkan dengan bacaan tasbih Subhanallah.

- Makmum perempuan mengingatkan imam dengan cara menepuk punggung tangan. Yaitu mempertemukan telapak tangan yang satu dengan punggung telapak tangan yang lain. Begitu juga, makmum mengingatkan imam ketika lupa atau keliru dalam rakaat, bacaan, atau gerakan shalat.

- Jika ada makmum yang terlambat, dia wajib mengikuti imam. Makmum masih mendapatkan rakaat imam jika ia datang imam dalam posisi ruku’, makmum kemudian berniat dan takbiratul ihram, kemudian mengikuti ruku’nya imam. Setelah salam, menambah rakaat yang tertinggal. Makmum yang terlambat dinamakan makmum masbuq.

Bagaimanakah syarat-syarat imam atau makmum?

Syarat menjadi imam

Imam shalat berjamaah harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

a. Memenuhi syarat wajib shalat

b. Memenuhi syarat sah shalat

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved