Berita DPRD Samarinda
Komisi II DPRD Samarinda Harap Terobosan Pemkot Dapat Kurangi Kebocoran PAD
Sistem pembayaran parkir baru direncanakan oleh Pemerintah KotaSamarinda berupa sistem parkir berlangganan
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Sistem pembayaran parkir baru direncanakan oleh Pemerintah Kota Samarinda berupa sistem parkir berlangganan.
Terobosan Pemkot Samarinda tersebut ditanggapi oleh Komisi II DPRD Kota Samarinda secara positif sebagai upaya Pemkot dapat meningkatkan pendapatan daerah nya.
Laila Fatiha, anggota Komisi II DPRD Samarinda yang dihubungi awak media pada Rabu (20/10/2021) mendukung, langkah yang diwacanakan Pemkot dan walikota itu untuk menerapkan sistem parkir elektronik berlangganan.
Meski belum mengetahui secara persis mekanisme berjalannya sistem tersebut, Laila berpendapat konsep yang ditawarkan dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran parkir.
Baca juga: Revisi Perda RTRW, Komisi III DPRD Samarinda Masih Pastikan Kesesuaian Tata Ruang di Lapangan
Baca juga: Komisi III DPRD Samarinda Tinjau Lokasi Tambang PT Tiara Bara Borneo, Cek Pengendalian Lingkungannya
Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda Dorong Pemkot Tingkatkan PAD di Sektor Pariwisata
"Memang seharusnya seperti itu, artinya kalau sudah menggunakan sistem online, seharusnya kebocoran-kebocoran (PAD) itu bisa diminimalisir," ujar Laila.
Selama ini menurut Laila, kebocoran PAD Kota Samarinda banyak terjadi di sektor parkir tepi jalan umum.
Politisi PPP tersebut menginginkan agar terobosan yang disodorkan oleh pemerintah bisa mengatasi kebocoran ini dan menata kondisi parkir di Samarinda, sehingga dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah dengan lebih baik.
"Selama ini PAD kita lumayan bocor untuk parkir tepi jalan umum ya, jadi kalau konsepnya seperti itu menurut saya bagus saja, artinya mudah digunakan masyarakat, nanti kita lihat saja," sambung Laila menambahkan.
Selain sistem parkir berlangganan yang sedang dicoba disusun oleh Pemkot Samarinda, sebelumnya walikota Andi Harun juga telah melaunching sistem pembayaran E-Parking dengan metode digital melalui scan barcode.
Baca juga: Komisi I DPRD Samarinda Dorong Pemerintah dan Masyarakat Awasi Pungutan Liar
Ada 10 tempat yang diujicobakan untuk penerapannya, meskipun masih terus dievaluasi oleh pihak pemkot sebagai sistem baru.
"Intinya kalau masyarakat merasa mudah menggunakan E-parking, ya berjalan saja E-Parking, kalau lebih mudah dengan kartu ya silahkan itu menjadi pilihan," pungkas Laila menjelaskan (*)
.