Virus Corona di Kukar

Covid-19 Mereda di Kukar, Kadinkes Sebut Penyakit Kardiovaskular tak Menular Masih Terjadi

Perlahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mereda

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr. Martina Yulianti dalam satu kesempatan acara saat ditemui. HO/ TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Perlahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mereda.

Kasus terkonfirmasi positif maupun meninggal dunia juga sempat tidak terjadi di seluruh wilayah.

Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr. Martina Yulianti mengatakan hal tersebut.

Meski reda, dikatakan Kadinkes penyakit umum di masyarakat masih terjadi, seperti penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular ialah suatu kondisi di mana terdapat adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Gangguan fungsi yang dialami oleh jantung dan pembuluh darah ini merupakan penyebab utama seseorang mengalami penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Update Covid-19 Bontang Hari Ini, 8 Pasien Dinyatakan Sembuh dan 2 Wilayah Masuk Zona Hijau

Baca juga: Polres Nunukan Gelar Base Vaksinasi dan Baksos ke Warga Terdampak Covid-19

Baca juga: 2 Hari Giat Vaksinasi Covid-19 di Long Ikis, Polres Paser Salurkan 3.599 Dosis

"Covid-19 mereda. Kembali seperti semula, artinya penyakit umum seperti kardiovaskular, penyakit tidak menular, hipertensi dan gangguan jantung (masih ada)," sebut dr. Martina Yulianti, Kamis (21/10/2021) hari ini.

Menyinggung penyakit lain yang terindentifikasi seperti malaria di tengah masyarakat Kukar.

dr. Martina Yulianti mengungkapkan bahwa penyakit malaria sedang berproses untuk di eliminasi, dan hal itu jadi target jajarannya.

Penyakit malaria yang kini juga tidak lagi terjadi di Kukar, juga jadi prestasi tersendiri untuk dinas yang dipimpinnya ini.

"Kalau malaria biasa saja, kita kan mau eliminasi ya sebentar lagi, sedang dalam penilaian. Sebenarnya tidak ada lagi malaria yang genus, atau berasal dari kita," paparnya.

"Eliminasi (tinggal) menunggu hasil, artinya tidak ada lagi malaria di Kukar," imbuh dr. Martina Yulianti.

Bertanya terkait wilayah Tenggarong Seberang yang dulunya seringkali terjadi kasus malaria, apakah ada penanganan khusus, serta beberapa daerah lokus lain.

Hal ini juga sudah dilakukan pengecekan mulai dari faskes ditingkat bawah (puskesmas) hingga ke pihaknya di Dinkes Kukar.

Baca juga: Capaian Angka Vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Timur, Kapolda Kaltim Harap Partisipasi Warga

"Penyakit malarianya kita harus tau, impor atau genus, kalau impor dibawa satu orang, misal dibawa dari satu provinsi lain dan ketularan, lalu dibawa kesini terus nggak menularkan ke sekitar itu impor saja," terangnya.

"Tapi kalau orangnya tiba-tiba kena malaria, disatu klaster nah itu genus, sementara tidak ada, kita 3 tahun ini tidak ada (masyarakat terkena malaria)," sambung dr. Martina Yulianti. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved