Berita Nasional Terkini
Bursa Capres, Wagub DKI Tegaskan Gerindra Usung Prabowo, Reaksi Pegamat dan Sorotan Deklarasi Anies
Ahmad Riza Patria mengatakan Partai Gerindra yang juga telah satu suara mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, sekaligus Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menegaskan Gerindra usung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ahmad Riza Patria menyusul relawan deklarasi Anies Baswedan jadi Capres mendatang.
Dikatahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan maju pemilihan calon presiden tahun 2024.
Mereka yang mendeklarasi dari sekelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Rabu (20/10) lalu.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, menyebut hal itu adalah hak warga di negara demokrasi.
Baca juga: Anies Baswedan Dideklarasikan Maju Capres 2024, Berikut Hasil Survei Litbang Harian Kompas dan SMRC
Baca juga: REAKSI Anies Baswedan Bakal Dideklarasikan Jadi Capres, Gubernur DKI Jakarta Pilih tak Berkomentar
Baca juga: Sempat Tertinggal, Kini Elektabilitas Ganjar Imbangi Prabowo dalam Survei Capres untuk Pemilu 2024
Sama seperti Partai Gerindra yang juga telah satu suara mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
"Itu hak warga negara untuk berdemokrasi," kata Riza kepada wartawan dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Relawan Deklarasikan Anies Jadi Capres, Wagub DKI Tegaskan Kalau Gerindra Pasti Usung Prabowo, Kamis (21/10/2021).
"Di kami sendiri, Gerindra juga ingin mengusung lagi Pak Prabowo. Itu hak masing-masing ya," jelasnya.
Selain dukungan terhadap Anies ataupun Prabowo, Riza menyebut para kepala daerah lain diyakini juga telah dideklarasikan oleh kelompoknya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kendati demikian, menurutnya saat ini masing - masing pihak masih fokus menjalankan tugas dan kewenangannya, mengingat pemilihan presiden masih 3 tahun lagi.
"Kami fokus untuk menjalankan amanah masing - masing. Mari kita fokus melaksanakan tugas masing - masing sesuai kewenangan masing - masing," kata Riza.

Pengamat: Pilpres Masih Jauh
Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti angkat bicara soal deklarasi Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera atau disingkat ANIES, untuk Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
Menurutnya, deklarasi tanpa dukungan partai politik akan berisiko memberikan hambatan bagi sang capres dan juga para pesaingnya
"Pilpres lumayan masih jauh. Deklarasi capres tanpa partai akan berisiko mendapat hambatan bagi sang capres dan juga para pesaing. Ini hukum alam politik yang secara alami akan muncul," ucap Ray kepada wartawan, Rabu (20/10/21).
Baca juga: Kader Pendukung Ganjar Pranowo Capres 2024 Siap Dipecat, PDIP Bocorkan 10 Kader Potensial Go Pilpres
Lanjutnya, kata Ray, elektabilitas Anies hingga saat ini masih mengalami stagnan atau tetap tanpa ada peningkatan.
Padahal beberapa calon presiden potensial lainnya, menurutnya, elektabilitasnya makin meroket.
"Elektabilitas Anies sampai saat ini tidak juga bergerak. Stagnan di kisaran 18-20 persen. Sementara calon lain terus merangkak naik, justru saat di mana mereka tidak mempopulerkan diri sebagai capres," ucapnya.
Kendati demikian, menurut Ray adanya gerakan murni dari masyarakat untuk melakukan deklarasi layak diapresiasi.
"Tapi sebagai gerakan murni dari masyarakat, tentu deklarasi ini tetap layak diapresiasi. Segala sesuatu yang tumbuh alami dari masyarakat harus diberi tempat yang luas. Dalam konteks ini, deklarasi ini perlu diberi kesempatan," jelasnya.
Sebagai informasi, relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.
Diketahui, deklarasi tersebut digelar di Gedung Juang 45 dan juga disiarkan secara langsung di sejumlah media pada Rabu (20/10/21).
Koordinator deklarator, La Ode Basir, menilai Figur Anies Baswedan dapat diterima semua golongan karena jauh dari isu SARA.
"Beliau tidak membantah isu dengan penjelasan, melainkan dengan tindakan nyata. Baik sebagai pribadi, maupun sebagai pejabat dengan segala program dan kebijakan," kata La Ode kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/10/21).
Baca juga: PDIP dan Gerindra Untung? KPU Beber Hasil Pileg 2019 Jadi Acuan Mengusung Capres di Pilpres 2024
Dirinya menilai, selama empat tahun menjadi Gubernur DKI, Anies Baswedan telah berhasil memenuhi sebagian besar janji kampanye yang disampaikan ketika Pilkada.
Atas pertimbangan dan penilaian tersebut, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) kompak menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024.
"ANIES direncanakan akan melakukan konsolidasi dan terus memperkuat jaringan," ucapnya.
"Disiapkan secara serius menjadi salah satu sarana atau wadah bagi Anies Baswedan untuk keliling Indonesia, setelah tidak menjabat Gubernur nanti," ucapnya.(m27)
Tak mau kalah start
Sementara itu, pengamat politik Tony Rosyid menilai, inisiatif relawan ini tidak lepas dari situasi sosial dan politik yang energinya sudah diarahkan secara masif ke 2024.
Sebab, selama ini, Anies termasuk kepala daerah yang tidak mau latah terkait Pilpres 2024.
Tony menilai Anies lebih memilih diam dan tampak lebih asik dengan kerja sebagai Gubernur DKI.
"Hampir semua postingan Anies terkait dengan progres kerja yang sedang dituntaskannya di DKI. Anies muncul di fly over Jagakarsa yang hampir rampung dikerjakan. Muncul lagi di Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang rencananya selesai di tahun 2022."
Baca juga: Bursa Capres 2024, Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Subianto Maju Akui Masifnya Permintaan Masyarakat
"Muncul di Stasiun LRT/MRT sambil melaporkan tingkat kemacetan ibu kota yang terus menyusut. Muncul lagi di Banjir Kanal Timur dengan report pengerukan sungai dan persiapan mengatasi banjir."
"Hampir setiap kemunculan Anies merupakan laporan progres kerja sebagai Gubernur DKI. Bukan sebagai capres. Dua hal yang berbeda," kata Tony dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (20/10/2021).
Menurut Tony, mestinya setiap pejabat negara secara rutin melaporkan progres kerjanya ke publik.
Dari hasil kinerja ini, biarlah publik yang akan menilai layak tidak untuk maju sebagai presiden.
Soal deklarasi Anies, Tony menilai para relawan tidak bisa menahan karena tidak ingin Anies kalah start dari calon presiden lainnya.
"Mesti dari hasil kerja dan karya, bukan hasil pencitraan. Biarlah hasil kerja dan prestasi yang berbicara kepada rakyat. Sampai disini, baliho dan pencitraan tidak dibutuhkan."
Baca juga: HASIL Survei CISA, Gubernur Ganjar Pranowo Menggusur Dominasi Anies Baswedan Elektabilitas Capres
"Kalau hari ini ada yang deklarasikan Anies, bisa dipastikan itu bukan mau, apalagi rencana Anies. Selama ini, kalau kita baca, Anies tidak punya karakter latah seperti itu."
"Mereka, masyarakat yang melakukan deklarasi, sepertinya sudah tidak tahan. Tidak ingin Anies telat start. Tidak ingin panggung publik penuh sesak pencitraan," ungkap Tony. (*)