Berita Nunukan Terkini
Isu Perlintasan dari dan ke Tawau Dibuka, Imigrasi Nunukan Sebut Belum Ada Lonjakan Pemohon Paspor
Imigrasi Klas II TPI Nunukan beber belum ada lonjakan pemohon paspor pasca isu perlintasan Nunukan-Tawau, Malaysia dibuka.
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Imigrasi Klas II TPI Nunukan beber belum ada lonjakan pemohon paspor pasca isu perlintasan Nunukan-Tawau, Malaysia dibuka.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Lalulintas dan Ijin Tinggal Keimigrasian Nunukan, Nugraha A Syahputra.
"Belum ada lonjakan pemohon paspor sejak ada isu perlintasan dari dan ke Tawau dibuka. Tapi kami akan selalu siap menghadapi animo masyarakat mendapat paspor mulai meningkat," kata Nugraha A Syahputra kepada TribunKaltim.Co, Minggu (24/10/2021), pukul 13.30 Wita.
Dia mengaku, saat ini jumlah pemohon paspor di Imigrasi Klas II TPI Nunukan masih terbilang normal.
"Masih sekira 5 sampai 6 pemohon paspor tiap harinya. Untuk pelayanan pengurusan paspor mulai Senin hingga Jumat pukul 07.30-16.00 Wita," ucap pria yang akrab disapa Putra itu.
Baca juga: DPRD Nunukan Usul Pembebasan Hutan Lindung Desa Sei Limau, Warga jadi Dilematis
Baca juga: Bantu Pemda Capai Herd Immunity, HIPMI Kaltara Gandeng Kelurahan Nunukan Barat Gelar Vaksinasi
Baca juga: Polres Nunukan Gagalkan Penyelundupan 1,5 Kg Sabu ke Malinau, Tersangka S di Tawau Jadi DPO
Menurut Putra, pihaknya belum mengetahui pasti kapan perlintasan dari dan ke Tawau, Malaysia akan dibuka.
Kendati begitu, beber Putra, pihaknya senantiasa menyediakan layanan pembuatan atau pergantian paspor termasuk layanan pas lintas batas.
Bahkan, Imigrasi Nunukan terus menggenjot program layanan Eazy Passport.
Melalui program itu, pemohon bisa mengajukan permohonan paspor tanpa perlu ke kantor imigrasi.
Lantaran, petugas imigrasi akan mendatangi pemohon di lokasi yang telah ditentukan.
"Ini program jemput bola kepada instansi, kampus, sekolah atau komunitas, yang ingin pelayanan paspor secara kolektif dapat ajukan kepada kami. Silahkan bagi warga Nunukan yang ingin melakukan pergantian paspor atau membuatnya, hubungi kami. Kami selalu siap," ujarnya.
Putra menuturkan, pihaknya sudah siap bila sewaktu-waktu jalur perlintasan dari dan ke Tawau, telah dibuka.
"Kesiapan kami bisa dilihat saat PMI dideportasi, itu juga bagian dari persiapan. Khusus CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) juga sudah siap. Nanti kami akan tempatkan petugas standy di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan," tuturnya.
Baca juga: Hasil PCR Ratusan PMI Belum Keluar, Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan Imbau Petugas Perketat Prokes
Mengenai antisipasi Imigrasi Nunukan bila sewaktu-waktu perlintasan ilegal semakin massif dilalui WNI atau PMI, Putra menyebut perlu adanya sinergitas.
"Soal perlintasan ilegal, kami tidak bisa sendiri. Perlu adanya sinergitas dengan semua instansi terkait lainnya," ungkapnya. (*)