Berita Nasional Terkini

Tarik Ulur Pergantian Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Jabat Kepala BIN?

Setidaknya terdapat dua nama yang santer dikabarkan berpeluang besar menjabat sebagai orang nomor satu di jajaran TNI

Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa. Tarik Ulur Pergantian Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Jabat Kepala BIN? 

TRIBUNKALTIM.CO - Tidak lama lagi Indonesia akan memiliki Panglima TNI yang baru.

Kabar mengenai siapa sosok Panglima TNI telah mencuat dalam beberapa bulan terakhir.

Setidaknya terdapat dua nama yang santer dikabarkan berpeluang besar menjabat sebagai orang nomor satu di jajaran TNI.

Di antaranya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono.

Namun, semua keputusan mengenai calon Panglima TNI baru ada di tangan Presiden Joko Widodo / Jokowi.

Selain kabar mengenai pergantian Panglima TNI, kabar mengenai Kepala BIN yang baru juga mencuat akhir-akhir ini.

Baca juga: Mutasi Besar-besaran Dilakukan Panglima TNI, Peraih Adhi Makayasa Jabat Pangdam VI/Mulawarman

Baca juga: Bukan Panglima TNI, Isu Reshuffle, 2 Jenderal Era SBY Jadi Pesaing Andika Perkasa di Posisi Ka BIN

Baca juga: Calon Kuat Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, Laksamana Yudo Siap Bertugas Sebagai Panglima TNI

Diprediksi Kepala BIN akan dijabat oleh salah satu Jenderal di jajaran TNI.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2021 mendatang.

Namun hingga hari ini DPR belum kunjung menerima Surat Presiden (Surpres) dari Presiden Jokowi terkait pencalonan Panglima TNI yang baru.

Menurut Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Action (CISA) Herry Mendrofa, Presiden Jokowi sepertinya masih memiliki sejumlah pertimbangan tersendiri terkait belum diputuskan "nama" dalam kasus ini.

"Presiden adalah sosok yang memiliki hak prerogratif untuk memilih Panglima TNI, pastinya figur yang duduk di posisi ini tidak terlepas atas kepentingan dari Jokowi," ujarnya, Senin (25/10/2021), seperti dilansir dari Tribunnews.com berjudul UPDATE Pergantian Panglima TNI & Calon Kepala BIN, Berikut Penjelasan Istana dan Analisa Pengamat.

"Hemat saya posisi ini masih tarik ulur karena dari ketiga figur kepala staf angkatan yang menjadi calon Panglima TNI, sepertinya Jokowi sedang menghitung tentang memprioritaskan kepentingan stabilitas nasional atau mewujudkan poros maritim dunia. Artinya antara KSAD atau KSAL," ujar Herry.

Baca juga: Pemilihan Panglima TNI Makin Terasa Seperti Pilpres, Soliditas Prajurit Jadi Taruhannya

Sementara untuk isu pergantian Kepala BIN, ia mengingatkan Jokowi agar siapapun yang memimpin lembaga telik sandi tersebut adalah figur yang memiliki kapasitas intelijen yang kuat dalam konteks penyelidikan, pengamanan dan koordinasi ihwal intelijen

"Tentunya yang tepat menjadi Kepala BIN adalah figur yang memiliki kapasitas intelijen yang kuat dalam konteks penyelidikan, pengamanan dan koordinasi ihwal intelijen."

"Dalam beberapa momentum, BIN sering kecolongan mulai data pribadi Presiden yang bocor, data penduduk penting lainnya juga ikut bocor dan persoalan lainnya. Soal ini harus dievaluasi dan dibenahi," kata Herry.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved