Virus Corona di Nunukan

Bupati Nunukan Asmin Laura Sebut 5.000 Vial Vaksin Johnson & Johnson Siap Didatangkan

Bupati Nunukan Asmin Laura beber kendala vaksinasi di perbatasan, sebanyak 5.000 vial vaksin jenis Johnson & Johnson siap didatangkan

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Bupati Nunukan Asmin Laura seusai silahturahmi dengan para wartawan di Nunukan, Minggu (07/11/2021).TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Bupati Nunukan Asmin Laura beber kendala vaksinasi di perbatasan, sebanyak 5.000 vial vaksin jenis Johnson & Johnson siap didatangkan.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Nunukan itu, ia sempat melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Nunukan dan banyak kelemahan yang ditemukan.

Seperti masalah yang ia temukan di tingkat kelurahan, banyak warga yang harusnya divaksin tapi berada di luar Nunukan.

"Data yang diberikan oleh Capil dan Dinkes berasal dari pantauan di tingkat kelurahan. Banyak masyarakat yang harus divaksin tapi tidak di Nunukan. Sehingga kita terkesan lambat. Padahal setiap hari saya dapat ribuan foto kegiatan vaksinasi dari masing-masing kelurahan," kata Asmin Laura kepada TribunKaltim.Co, saat silahturahmi dengan para wartawan di Nunukan, Minggu (07/11/2021), sore.

Lebih lanjut dia sampaikan, Lurah harusnya memisahkan data warga yang sudah divaksin dengan yang belum. Termasuk warga yang memliki komorbid.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Bermasalah, Dinkes Kaltara Buka Peluang Layanan Perbaikan Dibuka Reguler

Baca juga: Cek Syarat Naik Kapal Laut Pelni November 2021, Aturan Vaksin dan PCR Terbaru Bagi Penumpang Kapal

Baca juga: Vaksinasi untuk Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun, Pemkot Samarinda Masih Tunggu Edaran Resmi Kemenkes

"Misalnya Kelurahan Nunukan Selatan, hampir 1.000 warganya tidak ada di Nunukan. Jadi harusnya 4.500 orang, dia stagnan di angka 2.000 lebih. Ada yang orangnya di Tawau, tapi KTPnya terdaftar di Nunukan," tambah Laura.

Selain itu, kata Laura banyak masyarakat yang enggan divaksin, lantaran takut dengan dampak yang timbul pasca vaksin atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi).

"Terutama di wilayah III dan Sebatik. Bahkan, di Sebatik ada pengusaha yang pancing masyarakat dengan uang agar masyarakat di sana mau divaksin," ucapnya.

Tak hanya itu, kondisi geografis wilayah Nunukan juga berpengaruh pada capaian vaksinasi.

Laura mencontohkan, distribusi vaksin ke wilayah III yang jaraknya terbilang cukup jauh dapat mengurangi kualitas vaksin.

"Seperti distribusi vaksin Moderna ke Lumbis Ogong, kondisi vaksin harus tetap beku. Sementara itu, nyeberang ke sana harus melewati beberapa wilayah dan itu waktunya berjam-jam. Bisa cair vaksinnya saat tiba," ujarnya.

Datangkan 5.000 Vial Vaksin Johnson & Johnson

Laura mengaku, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Kemenkes RI.

Dalam waktu dekat, beber dia sebanyak 5.000 vial vaksin Johnson & Johnson bakal didatangkan dari pusat.

Diketahui, vaksin asal Amerika Serikat itu hanya membutuhkan satu kali suntikan untuk memberikan perlindungan dari infeksi Covid-19.

"Kita sudah sampaikan ke Kemenkes RI dan dapat respon. Tapi vaksin Johnson & Johnson diperuntukkan untuk masyarakat di pedalaman. Semoga secepatnya datang," tuturnya.

Baca juga: Satgas Covid-19 Kutim Berhasil Capai Target Vaksinasi 50 Persen, Sasaran Lansia Masih Jadi Kendala

Dia berharap, pemerintah daerah dapat mencapai target vaksin 70 persen sampai akhir tahun 2021.

Saat ini vaksinasi Covid-19 di Nunukan, baru mencapai 46,36 persen atau sebanyak 84.786 dosis.

Sementara itu, untuk capaian dosis dua baru 46.920 dosis atau 25,66 persen. Lalu, untuk dosis tiga sebanyak 1.599 atau 0,87 persen.

"Kalau target vaksin kita sudah 70 persen, maka tahun depan target kita 1.000 per hari sampai bulan Desember dipotong hari libur," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved