Virus Corona di Bulungan
Banyak Warga di Desa Long Sam Tanjung Palas Barat, Takut Divaksin Covid-19
Masyarakat yang tinggal di wilayah hulu Sungai Kayan tepatnya di Desa Long Sam, Kecamatan Tanjung Palas Barat.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Masyarakat yang tinggal di wilayah hulu Sungai Kayan tepatnya di Desa Long Sam, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, masih banyak yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19.
Berbagai faktor menyebabkan masyarakat belum tervaksin, salah satunya stok vaksin yang terbatas hingga sulitnya mengumpulkan masyarakat karena sedang berada di ladang.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Long Sam, Khaeron Habibi, saat ditemui di Kantor Desa Long Sam, Senin (8/11/2021).
"Dalam pelaksanaan memang ada permasalahan, ada keterbatasan jumlah pasokan, termasuk kesibukan masyarakat berladang jadi tidak optimal," kata Khaeron Habibi.
Baca juga: Dinkes Malinau akan Evaluasi Sebaran Vaksinasi Covid-19 Tingkat Desa
Baca juga: Antisipasi Covid-19 Gelombang 3 di Malinau, Berikut Jadwal Vaksinasi Massal November Ini
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Capai 65 Persen, Dinkes Malinau Optimistis Lampaui Target Jelang Akhir Tahun
Tak hanya itu, Habibi juga menyampaikan, bahwa masih banyak masyarakat yang tidak percaya akan efektivitas vaksin Covid-19.
Menurutnya, masyarakat masih meyakini bahwa efek vaksin bisa menyebabkan sakit atau bahkan kematian.
"Memang masih ada masalah dalam pemahaman warga untuk manfaat vaksin ini," terangnya.
"Masyarakat juga masih ada yang percaya ada yang meninggal ada yang sakit karena vaksin," tambahnya.
Baca juga: Pelaku Perjalanan Udara Bisa Pakai Tes Antigen, Kadinkes Malinau: Diagnosa Covid-19 Tetap Harus PCR
Ketika dihadapkan hal tersebut, ia mengaku terus berupaya meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak mampu meyakinkan masyarakat seorang diri, karenanya Ia pun meminta dukungan dari stakeholder lainnya.
"Kalau seperti itu, kadang saya mencontohkan mau pilih mana 1.000 orang meninggal karena Covid-19 atau 1 orang meninggal karena vaksin?" ujarnya.
"Jadi kita terus upayakan, artinya ini perlu juga usaha mendidik masyarakat dari pemerintah, pendidikan, tokoh agama atau tokoh adat, siapapun yang didengar masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Massa Kecewa Respons DPRD Malinau Lamban Atas Aduan Warga Soal Dugaaan Pencemaran Limbah Batubara
Ia berharap, dengan dukungan semua pihak terkait vaksinasi, maka cakupan vaksinasi di Desa Long Sam dapat ditingkatkan.
Mengingat saat ini cakupan vaksinasi baru sebesar 40 persen untuk vaksinasi dosis pertama. (*)