Berita Nasional Terkini

Pembangunan IKN di Kaltim Bakal Habiskan Rp 501 Triliun, Presiden Jokowi Singgung Potensi Kerja Sama

Jokowi menyinggung soal potensi kerja sama pembangunan Ibu Kota Baru saat melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Doan Pardede
HUMASPROV KALTIM
Gubernur Kaltim Isran Noor setia mendampingi Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke lokasi rencana pembangunan ibu kota negara di Desa Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. Jokowi menyinggung soal potensi kerja sama pembangunan Ibu Kota Baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pembangunan ibu kota baru bakal menelan anggaran mencapai Rp 501 Triliun.

Proyek pembangunan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan terus berjalan.

Seperti diketahui, pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pada April 2021, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah memastikan lokasi titik Istana Negara untuk calon ibu kota negara baru.

Nantinya Istana Negara akan berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Untuk pembangunan ibu kota baru bakal menelan anggaran mencapai Rp 501 Triliun.

Baca juga: Hasil Rakerwil Apeksi Regional Kalimantan, Dorong Percepatan Pemindahan Ibu Kota Negara

Baca juga: Walikota Andi Harun Usul dalam Rakerwil Apeksi, Singgung Tata Wilayah Penyangga Ibu Kota Negara

Baca juga: Walikota Bogor Bima Arya Harap Ibu Kota Negara Jadi Miniatur Indonesia

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Bahkan Presiden Jokowi juga melakukan penawaran kerja sama investasi terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berada di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Indonesia–PEA (Persatuan Emirat Arab) Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (04/11/2021) lalu.

Mengutip dari Kompas.com, dari laman Sekretariat Kabinet, Jokowi menyampaikan sejumlah sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan PEA.

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS (sekitar Rp 501 triliun)," ujar Jokowi.

Sektor lainnya adalah di bidang transisi energi. Dia pun berkomitmen akan melakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

"Jika Anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain," kata Presiden di depan para investor PEA.

Sebelum menghadiri forum ini, Jokowi juga menyinggung soal potensi kerja sama pembangunan Ibu Kota Baru saat melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, UEA, Seikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Rabu (03/11/2021).

CPNS 2019 - Pemenang pertama sayembara gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara Baru dengan judul Nagara Rimba Nusa
CPNS 2019 - Pemenang pertama sayembara gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara Baru dengan judul Nagara Rimba Nusa (Hilda B Alexander/Kompas.com)

Baca juga: Sambut Ibu Kota Negara, Warga Lokal Perlu Tingkatkan SDM

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung selama 2,5 jam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved