Ibu Kota Negara

Rektor Uniba Nilai, tak Ada Solusi Selain Pindah Ibu Kota Negara ke Luar Pulau Jawa

Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Isradi Zainal, menyebut pemindahan Ibu Kota Negara RI dari Jakarta ke Penajam Paser Utara.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/YouTube TribunKaltim
Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Isradi Zainal dalam Webinar Tribun Kaltim bertajuk Memboyong Ibu Kota Negara di Tengah Pandemi Covid-19.  

Sebagaimana diketahui, pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur akan mengusung konsep Forest City dengan 50 persen hutan hijau.

Konsep tersebut jauh berbeda dengan Ibu Kota sekarang yang berada di Jakarta, yakni diibaratkan seperti Hutan Beton.

"Dengan tanah yang luas pemindahan Ibu Kota Negara sudah sangat OKE. Hanya saja saya sarankan, pemerintah menguraikan status lahan negara kepada masyarakat," terangnya.

Selain itu, berkaitan dengan konsep dan pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara (Ibu Kota Negara) di Sepakunegara (sebagian penajam paser utara dan kutai kertanegara).

Isradi juga menyampaikan konsep blue city. Konsep tersebut juga pernah disampaikan FDTI ke Menteri PUPR pada webinar yang dilakulan pada bulan Juli 2020 lalu.

Menurut Isradi konsep blue city perlu dikembangkan di Ibu Kota Negara lantaran Ibu Kota Negara baru dilalui alur laut kepulauan Indonesia II (ALKI II).

Selain itu, Kalimantan Timur memiliki sungai sungai yang perlu dioptimalkan untuk menjadi air bersih dan air minum.

"Konsep blue city juga memiliki makna untuk mengolah sumber air, menyediakan sumber air dan mengoptimalkan potensi laut dan kemaritiman," katanya.

Baca juga: Sambut Ibu Kota Negara, Universitas Balikpapan Sediakan SDM Unggul, Mandiri dan Berbudaya

Kendati demikian, yang lebih utama dalam pemindahan Ibu Kota Negara ialah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalimantan Timur.

Menurut Isradi, kebijakan nasional dalam peoses pemindahan Ibu Kota Negara hanya membicarakan persoalan material dan infratruktur.

"Ini yang harus menjadi perhatian lokal. SDM adalah nomor satu tidak boleh sampai teetinggal," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved