Sejarah Hari Ini
SEJARAH 18 November Berdirinya Organisasi Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan Resah Melihat Hal Ini
Bicara sejarah 18 November tidak lepas dari momentum berdirinya organisasi Islam di Indonesia bernama Muhammadiyah melalui peran KH Ahmad Dahlan.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Syaiful Syafar
Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar Kampung Kauman, bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar Pulau Jawa.
Arti Nama Muhammadiyah
Kata Muhammadiyah secara bahasa berarti "pengikut Nabi Muhammad SAW".
Penggunaan kata Muhammadiyah dimaksudkan untuk menisbahkan (menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Nama Muhammadiyah pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat KH Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta, yang kemudian diputuskan KH Ahmad Dahlan setelah melalui shalat istikharah.
Sehingga, dalam pendirian Muhammadiyah memang memiliki dimensi spiritualitas yang tinggi sebagaimana tradisi kiai atau dunia pesantren.
Gagasan Pendirian Muhammadiyah
Gagasan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah, selain untuk mengaktualisasikan pikiran-pikiran pembaruan KH Ahmad Dahlan, juga untuk mewadahi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikannya pada 1 Desember 1911.
Dengan tujuan dalam bidang tauhid, KH Ahmad Dahlan ingin membersihkan aqidah Islam dari segala macam syirik, dalam bidang ibadah, membersihkan cara-cara ibadah dari bid'ah, dalam bidang mumalah, membersihkan kepercayaan dari khurafat, serta dalam bidang pemahaman terhadap ajaran Islam.
Ia merombak taklid untuk kemudian memberikan kebebasan dalam ber-ijtihad.
Baca juga: Bukan New Normal, Muhammadiyah Beda dengan Jokowi, Lebih Pilih Istilah New Reality, Simak Alasannya
Maka terbentuklah pada 18 November 1912 miladiyah bertepatan dengan 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah di Yogyakarta sebuah organisasi bernama Muhammadiyah.
Organisasi ini mengajukan pengesahannya pada tanggal 20 Desember 1912 dengan mengirim Statuten Muhammadiyah (Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912).
Kemudian baru disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914.
Kelahiran Muhammadiyah sebagaimana digambarkan melekat dengan sikap, pemikiran, dan langkah KH Ahmad Dahlan sebagai pendirinya.
KH Ahmad Dahlan mampu memadukan Islam yang ingin kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi dengan orientasi tajdid yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan. (*)