Berita Samarinda Terkini
Saat Atul Dibunuh di Kamar Hotel, Muncikarinya Nunggu di Tangga selama Satu-Setengah Jam
Terkuak bagaimana cara Rudy (23) menghabisi Rabiatul Adawiyah (21) yang disewanya lewat aplikasi MeChat, ini terlihat dari hasil rekonstruksi yang dig
Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terkuak bagaimana cara Rudy (23) menghabisi Rabiatul Adawiyah (21) yang disewanya lewat aplikasi MeChat, ini terlihat dari hasil rekonstruksi yang digelar di Polsek Samarinda Kota, Senin (22/11/2021) tadi siang.
Saat kejadian, korban diketahui sempat ditemani mucikarinya, yakni Erwin dan seorang rekan seprofesinya Lis yang saat itu menunggu di luar kamar hotel.
Kepada Tribunkaltim.co, Erwin selaku mucikari mengatakan saat itu Ia bersama Lis menunggu Atul selesai melayani tamu di tangga ujung hotel.
Ia mengungkap, biasanya para pekerjanya hanya melayani tamu selama 20 menit.
Namun berbeda dengan yang lainnya, Atul di dalam kamar hingga 1 jam 30 menit tidak kunjung selesai melayani tamu.
Baca juga: Pelaku Prostitusi Online Berasal dari Luar Samarinda, Beroperasi di Tiga Wilayah Kaltim
Baca juga: Fakta Prostitusi Online di Samarinda, 6 Pria Jadi Penjaga, Ada Pasangan Kekasih Hingga Nikah Sirih
Ia pun lantas mengirim pesan singkat ke ponsel Atul, namun hanya tercentang satu.
Tak kunjung mendapat jawaban, Erwin bersama Lis dan seorang rekan lainnya langsung meminta bagian teknisi hotel untuk membuka kamar hotel dan mendapati Atul dalam kondisi berlumuran darah dan sudah tidak bernyawa.
"Teman saya (yang berada di kamar 512) sebenarnya sempat mendengar suara minta tolong dari kamar sebelah (508), tempat Atul melayani tamu. Tapi dia kira karena lagi main aja," tuturnya.
Mendapati Atul tak bernyawa dan tidak ingin disalahkan, ketiga komplotan prostitusi online tersebut lantas pergi meninggalkan hotel untuk mencari bantuan.
Lalu sekitar pukul 06.30 WITA, Erwin bersama Lis kembali lagi ke hotel untuk melihat jasad Atul, lalu pukul 07.30 WITA melaporkannya kepada pihak berwajib.
Peragakan 53 Reka Adegan Pembunuhan di Kamar Hotel
Sebelumnya, Polsekta Samarinda Kota menggelar rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Rudy (23) terhadap teman kencannya Rabiatul Adawiyah alias Atul (21), Senin (22/11/2021) tadi siang.
Rabiatul Adawiyah merupakan pekerja prostitusi online yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar 508, salah satu hotel yang ada di Kota Samarinda, Sabtu (16/10/2021) lalu.
Rekonstruksi ini dibantu oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda dengan dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Samarinda beserta kuasa hukum tersangka dengan menampilkan 53 adegan.
Baca juga: Polsek Samarinda Kota Tumpas Prostitusi Online, Inilah Besaran Tarif yang Ditawarkan Tersangka
Reka ulang dimulai dengan komunikasi antar tersangka Rudy dengan Atul melalui aplikasi MiChat yang dikendalikan oleh Erwin selaku mucikari pada Sabtu (16/11) Pukul 01.30 WITA.
Saat itu tersangka dan sang mucikari menyepakati harga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.
Usai kesepakatan harga, pukul 02.30 WITA tersangka langsung menyeberang menggunakan perahu tambangan ke dermaga Pasar Pagi.
Tiba di dermaga, Rudy berjalan kaki ke hotel yang telah disepakati dan tiba pada Pukul 03.30 WITA.
Sementara itu, Atul ditemani mucikarinya, yakni Erwin dan Lis sudah menunggu di dalam kamar bernomor 508.
"Saat tersangka bilang sudah di lobi hotel, mereka (Erwin dan Lis) langsung keluar kamar menunggu Rabiatul menerima tamu," jelas Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo dalam rekonstruksi tersebut.
Singkat cerita, pada adegan ke 7 tersangka sudah berada di dalam kamar bersama Rabiatul.
Baca juga: BREAKING NEWS Tim Satgas Cyber Aktif, Polsek Samarinda Kota Amankan Belasan Pelaku Prostitusi Online
Kala itu pemuda dari Samarinda Seberang ini meminta Atul untuk langsung melayaninya.
Namun, Atul lebih dulu meminta setengah harga dari kesepakatan awal atau Rp 250 ribu yang kemudian disanggupi tersangka.
Usai menerima uang, Atul langsung berpamitan hendak membeli pulsa prabayar dan air mineral.
Akan tetapi izin tersebut tak diberikan oleh Rudy. Karena pemuda 23 tahun tersebut beranggapan wanita tersebut hendak menipu dan membawa kabur uang miliknya.
Dengan cepat Ia menarik lengan Atul dan menghempasnya ke atas kasur.
Dalam adegan ke 19 ini tersangka yang sudah kadung bernafsu meminta Atul melayaninya barang sebentar saja, dan lantas ingin mencium Atul.
Karena sudah terlanjur mendapat perlakuan kasar, Atul pun menjadi ketakutan dan langsung menahan tubuh tersangka dengan bantal.
Amarah Rudy pun timbul dan langsung menarik bantal yang dipeluk korban dan membekapkannya ke wajah Atul.
Karena sudah hampir kehabisan nafas, Korban mengerahkan segala kekuatannya hingga berhasil menendang Rudy hingga terjatuh ke lantai.
Tak terima dengan perlakuan korban, Rudy langsung menggapai sebuah cermin retak di meja rias dan lantas mematahkannya.
Kala itu korban sudah terkulai lemas karena dibekap oleh korban sambil berusaha berteriak minta tolong.
Baca juga: Tiga Tersangka Prostitusi Online Diamankan, Polsek Samarinda Kota Gencar Gelar Patroli Cyber
Pada adegan ke 35 tersangka mendatangi korban dan berkata: "Kamu mau menipu saya, mau membawa kabur uang saya".
Tersangka mengarahkan patahan kaca yang dipegangnya. Korban pun memberontak hingga menampar pipi kanan tersangka.
Mendapat perlakuan tersebut Rudy menjadi kalap dengan membabi buta menusukkan kaca tersebut ke tubuh korban.
Puas melihat korban tak berdaya, ia lantas bangkit dan mengambil dompet milik korban yang berisi telepon genggam, uang tunai Rp 400 ribu dan membungkusnya ke dalam plastik berwarna hitam.
Pada adegan ke 47, Rudy sempat menoleh ke korban yang saat itu masih berusaha bangun dari tempat tidur.
Namun karena mengalami pendarahan hebat di sekujur tubuhnya membuatnya ambruk ke lantai hingga meregang nyawa di kamar hotel lantai lima tersebut.
Sementara itu, Rudy langsung kabur ke kekediaman saudaranya yang berada di Kutai Barat.
Sedangkan dompet, pecahan kaca dan hanphone korban ia buang ke sekitar sungai yang berada di Dermaga Pasar Pagi. (*)