Breaking News

Berita Kutim Terkini

Serapan APBD Kutim Tahun 2021 Terbilang Bagus, Pendapatan Terserap 93,5% dan Belanja Hampir 58%

Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengemukakan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutim terbilang cukup bagu

Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kutim Kasmidi Bulang mengikuti kegiatan konferensi video Rakor Evaluasi Penyerapan Anggaran Daerah tahun 2021 di Ruang Media Center Diskominfo Perstik Kutim, Senin (22/11/2021). TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengemukakan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutim terbilang cukup bagus.

Mengacu pada data yang dihimpun Inspektorat Wilayah Kabupaten Kutai Timur (Itwilkab Kutim), persentase pendapatan yang terserap telah mencapai 93,5 persen per 30 Oktober 2021 ini.

Ini disampaikan Bupati kutim Ardiansyah Sulaiman saat usai kegiatan konferensi video rapat koordinasi Evaluasi Penyerapan Anggaran Daerah tahun 2021 di Diskominfo Perstik Kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Kutai Timur.

"Untuk Kutai Timur pendapatan kita cukup bagus. Per Oktober kemaren itu kita 93,5 persen pendapatan terserap," ujarnya, Senin (22/11/2021).

Menurut Ardiansyah, salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya serapan pendapatan adalah transfer dari pemerintah pusat yang cukup rutin.

Baca juga: Serapan APBD 2021 untuk 4 OPD di Lingkup Pemkab Berau Ini Masih di Bawah 50 Persen

Baca juga: Serapan APBD Rendah, BPKAD Kaltim Kejar Target Anggaran pada Akhir Tahun

Berbeda dengan serapan pendapatan sangat tinggi, serapan belanja daerah Kutim berada di persentase hampir 58 persen.

Orang nomor satu di Kutim tersebut mengatakan bahwa Pemkab masih memiliki waktu untuk meningkatkan serapan APBD hingga 100 persen.

Sebab, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dikabarkan belum memberikan laporan sehingga serapan diprediksi bisa meningkat dalam jangka waktu sebulan.

"Kita masih moderat di dalam artian belanja, untuk pendapatan kita cukup tinggi. Mudah-mudahan sampai menjelang akhir tahun ini pendapatan (serapan) kita bisa lebih meningkat," ucapnya.

Dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, Kabupaten Kutai Timur menempati posisi tengah untuk serapan belanja.

Untuk itu, bupati merasa optimistis bahwa persentase serapan belanja di daerahnya masih terbilang bagus.

"Memang beberapa daerah yang serapan belanjanya tinggi ada di atas 60 persen. Untuk kita yang ada pada posisi ini, saya merasa optimis bahwa persentase belanja kita masih bagus," ujarnya.

Baca juga: Hingga Oktober 2021, Serapan APBD Berau Baru Capai 55 Persen

Terlebih, dikabarkan masih ada beberapa OPD yang belum memberikan laporan sehingga diharapkan sebelum tahun baru ini serapan belanja bisa meningkat drastis.

Salah satunya laporan dari Dinas Kesehatan dan laporan anggaran untuk Perlinsos (Perlindungan Sosial) yang juga belum disampaikan.

Maka itu, Ardiansyah meminta agar Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk segera memaksimalkan serapan belanja dan pendapatan sesuai perintah Mendagri.

“Saya meminta kepada BPKAD dan Bappeda untuk memaksimalkan pembelanjaan atas perintah Mendagri tadi dan melakukan Rakor dengan OPD-OPD terkait realisasi pendapatan dan belanja,” ucapnya.

Konferensi video turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Irawansyah, Kepala Itwilkab Kutim Hamdan, Kepala BPKAD Teddy Febrian dan Kepala Bappeda Suprihanto. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved