Berita Penajam Terkini
Tren Kasus Malaria di Penajam Paser Utara Menurun, Kini Lokasi Baru Penyebaran Ada di Titik Nol IKN
Situasi kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan pada 2021.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Situasi kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan pada 2021.
Pada 2020 kasus positif malaria di calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru mencapai 1.455 ribu jiwa, sementara pada Januari-Oktober 2021 kasus positif menurun menjadi 884 jiwa.
"Tahun ini secara jumlah ada penurunan kasus dari tahun 2020," kata Anggota Pengelola Program Malaria Dinkes PPU Ponco Waluyo, Selasa (23/11/2021).
Namun, dikatakan Ponco, ada yang berbeda dari kasus malaria tahun 2020 yang hanya berfokus di tiga tempat yaitu Muara Toyu dan perbatasan Kabupaten Paser, Kilometer 53-80 Bongan, Kabupaten Kutai Barat dan Sotek, Kabupaten PPU.
"Sekarang ini ternyata ada pola baru jadi ada beberapa titik sejak tahun 2018 zero kasus, sekarang ada kasus. Di Semoi dilaporkan ada kasus dua yang rawat di Samarinda, di Pemalauan, di Maridjan dan juga ada kasus di Kilometer Nol IKN," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Penyakit Malaria, Dinkes PPU Bagikan 5500 Kelambu Kepada Warga
Baca juga: Tangani Kasus Penyakit Malaria, Pemkab Paser Gandeng PPU dan Tabalong Kalimantan Selatan
Baca juga: Cegah Penyakit Malaria, Pemkab Paser Akan Lakukan Pemeriksaan yang Bekerja di Hutan
Dijelaskan Ponco, adapun yang mendasari terjadinya kasus malaria di titik-titik baru tersebut akibat pihaknya tidak dapat melaksanakan survei migrasi dengan baik.
"Sebenarnya idealnya terutama rekrutmen karyawan baik itu dari kontraktor setiap mau masuk harus diperiksa," ujarPonco.
"Karena mobilisasi tinggi sekali. Kok di titik nol IKN ada dan Pemaluan ada? itu karena rekrutmen pekerja dari Sotek ke arah titik Nol IKN tidak diproteksi dengan pemeriksaan akhirnya dia doormen, membawa penyakit malaria menyebarkan di sana," jelasnya. (*)