Virus Corona

Vaksin Tak Mempan Lawan Virus Corona Varian Omicron dari Afrika? Epidemiolog Beber Kabar Gembira

Apakah vaksin tak mempan lawan Virus Corona Varian Omicron dari Afrika? Epidemiolog beber kabar gembira

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Freepik
Ilustrasi Virus Corona, muncul varian baru Virus Corona yakni Varian Omicron berasal dari Afrika 

Dicky menambahkan vaksin Covid-19 masih cukup efektif menghadapi varian ini.

Hanya saja, ia menekankan lagi, bahwa efikasi yang dimaksud adalah mencegah keparahan dan angka kematian.

Efikasi vaksin Covid-19 tidak sampai untuk mencegah terinfeksi atau menularkan pada orang lain.

Dicky pun menyarankan pemerintah untuk mengupayakan program vaksinasi.

"Cakupannya harus lebih dari 90 persen menurut saya. Kedua adalah penerapan 3T, 5M dan survelen genomic dan survelen lainnya di bawah payung PPKM bertingkat harus ditingkatkan di akhir tahun sampai 2022," katanya lagi.

Di sisi lain, ia pun menekankan untuk tidak panik secara berlebihan.

Baca juga: UPDATE Virus Corona, Sembuh Covid-19 Capai 293 Orang, Angka Kematian Menurun

Karena vaksinasi terhitung masih efektif dalam melindungi keparahan dan kematian.

"Kabar baiknya saat ini Pzier dan Moderna bekerja membuat booster untuk varian baru ini.

Tapi butuh 100 hari, hingga 100 hari ke depan adalah rawan," pungkasnya.

Respon WHO

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul WHO Butuh Waktu Beberapa Minggu untuk Pahami Varian Baru Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah memperingatkan bahwa perlu 'beberapa minggu' untuk memahami risiko yang ditimbulkan oleh penularan varian baru Virus Corona (Covid-19) yang bermutasi dan telah terdeteksi di Afrika Selatan.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (26/11/2021), Juru Bicara WHO Christian Lindmeier memaparkan pendekatan organisasi tersebut yang berupaya mencegah varian B.1.1.529 itu agar tidak lepas kendali.

Baca juga: UPDATE Virus Corona, PPKM Level 3 Tidak Diperbolehkan Pesta Kembang Api

"Para peneliti sedang bekerja untuk memahami lebih banyak tentang mutasi dan apa varian ini berpotensi untuk menularkan," kata Lindmeier, pada hari Jumat waktu setempat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved