Berita Penajam Terkini
Cuaca Buruk Picu Kenaikan Harga Cabai di Kabupaten PPU hingga Tembus Rp 90 Ribu/Kg
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop) Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan kenaikan harga cabai di PPU d
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan kenaikan harga cabai di PPU dipicu tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Sehingga tanaman cabai rawit gagal panen dan ketersediaannya berkurang.
Harga cabai di pasaran tembus Rp 90 ribu per kilogram.
Kabid Perdagangan Disperindagkop PPU Bustam mengatakan, di samping kenaikan harga cabai dikarenakan kondisi hujan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, kondisi laut di belantara Indonesia tidak cukup baik sehingga hal tersebut menghambat distribusi cabai dari luar daerah.
"Kondiai cuaca yang tidak memungkinkan karena kondisi hujan ini yang tidak bisa kita prediksi ini. Di samping itu juga kondisi laut kita yang mulai mengganas sehingga menghambat distribusi cabai dari luar. Karena kita suplai cabai dari luar Jawa dan Sulawesi," ujar Bustam, Rabu (8/12/2021).
Selain faktor cuaca yang mengakibatkan produksi cabai petani terhambat, kenaikan harga cabai juga terjadi karena faktor permintaan cabai yang meningkat, sementara produksi kurang.
Baca juga: Pedagang Mie Ayam di Penajam Menjerit Akibat Kenaikan Harga Cabai Hingga Rp 90 Ribu/Kg
Baca juga: Harga Cabai di Bontang Melambung Tinggi, Tembus Rp 90 Ribu per Kilogram
"Otomatis itu menjadi faktor-faktor kenaikan di lapangan. Karena faktor distribusi kita yang nyata itu adalah karena cuaca. Karena iklim cuaca kita berubah-ubah," ucapnya. (*)