Berita Nasional Terkini
Formasi Penyerangan KKB Papua ke Koramil Dibubarkan TNI, Anggota Teroris Berhasil Dilumpuhkan
Aksi teror yang direncanakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berhasil digagalkan oleh TNI
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi teror yang direncanakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berhasil digagalkan oleh TNI.
Hal itu diungkapkan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria.
Kolonel Arm Reza Nur Patria mengabarkan bahwa Satgas Koramil Suru Suru menggagalkan percobaan serangan yang ke-3 kalinya oleh KKB Papua di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo.
“Kelompok bersenjata di Kabupaten Yahukimo dalam kurun waktu empat bulan terakhir telah melakukan lebih dari tiga kali, dua kali diantaranya di Suru Suru,” kata Kolonel Arm Reza Nur Patria.
“Tindak pidana kekerasan dengan menggunakan sejata itu mengakibatkan tiga Prajurit TNI tewas dan 3 luka serius saat mereka melakukan aktivitas harian,” katanya menambahkan.
Aksi terbaru, dikatakan Kolonel Arm Reza Nur Patria, terjadi pada Selasa 7 Desember 2021 kemarin sekitar pukul 08.00 WIT, saat itu kembali terlihat KKB Papua mendekati Koramil Suru Suru.
Baca juga: Taktik Baru KKB Papua, Bakar Sekolahan Demi Jebak TNI-Polri, Tembaki Aparat dari Pegunungan
Baca juga: Siasat Licik KKB Papua Terbaca! Aparat Tak Termakan Pancingan Lamek Taplo & Selamat dari Pembantaian
Baca juga: KKB Papua Makin Beringas, Serbu Pos TNI di Siang Bolong, Prajurit Kembali Gugur Tertembak
KKB Papua ini terlihat dalam formasi siap lakukan penyerangan.
Anggota Satgas Koramil Suru Suru terpaksa melumpuhkan setelah memberikan peringatan terlebih dahulu.
Dikatakan Kolonel Arm Reza Nur Patria, satu anggota KKB Papua yang membawa satu pucuk senjata laras panjang terkonfirmasi jenis SS2 V4 dengan alat bidik optik merupakan milik Prajurit TNI AD yang tewas dibunuh KKB Papua saat pengamanan perbaikan Bandara Yahukimo di Kali Brasa, Distrik Dekai, pada 18 Mei 2021 lalu.
Selain melumpuhkan satu anggota KKB Papua, Satgas Koramil Suru Suru juga menyita 5 Magazen senjata SS2 V-4, 139 butir munisi kaliber 5,56 mm, pisau, alat komunikasi.
Selanjutnya seluruh barang bukti akan diserahkan kepada Polda Papua untuk penyelidikan & proses hukum lebih lanjut, di antaranya pelanggaran terhadap UU Nomor 8 tahun 1948 tentang pemakaian senjata api & peraturan perundangan lain.
KKB Papua Bakar Gedung Sekolah
Berita lainnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Pegunungan Bintang menggunakan taktik licik untuk memancing aparat TNI-Polri.
Baca juga: Terbaru! Siasat Licik dan Pancingan KKB Papua Terbaca, Aparat Akhirnya Selamat dari Pembantaian
Mereka sengaja membakar bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil di Distrik Serambakom pada Minggu (5/12/2021).
Aksi ini diduga sebagai umpan untuk memancing TNI-Polri agar datang ke lokasi.
Saat TNI-Polri datang, maka mereka akan menembakinya dari kejauhan.
Tapi ternyata, ada tujuan lain KKB Papua melakukan pembakaran tersebut.
Kepala Satgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan SMAN 1 Oksibil diduga dibakar oleh KKB Papua yang tidak suka melihat pemuda Oksibil bersekolah dan berpikir untuk memajukan Papua.
"KKB ini tidak setuju lihat pendidikan maju sehingga terjadi pembakaran sebelum subuh di SMAN 1 Oksibil," kata Kamal.
Baca juga: Anak Buahnya Gugur Ditembak KKB Papua, Jenderal TNI Andika Perkasa: Melecehkan Nilai Kemanusiaan
Kamal menjelaskan Satgas Nemangkawi bersama Polres Pegunungan Bintang dan Satgas Pamrahwan menerima laporan kebakaran di SMAN 1 Oksibil yang berada di Jalan Yapimakot Kampung Esipding Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, pukul 05.30 WIT.
Laporan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Oksibil Kasiono langsung ditindaklanjuti tim Polri menuju lokasi.Pukul 06.44 WIT, Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel tiba di lokasi dan langsung mengecek tempat kejadian kebakaran sekaligus mengamankan Lokasi tersebut.
"Petugas lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kamal.
Dari hasil olah TKP, diketahui kebakaran di SMA Negeri 1 Oksibil diduga terjadi pada pukul 04.00 WIT.
Sementara itu, jarak Polres dengan TKP sekitar 10 km menuju arah Distrik Serambakon.
Terdapat dua bangunan SMAN 1 Oksibil yang terbakar yang terdiri atas tiga ruang kelas, satu ruang kantor, dan 1 ruang guru.
Baca juga: Komandan KKB Papua Punya Jabatan Penting di Yahukimo, Jadi Otak Pembunuhan 2 Prajurit TNI & Staf KPU
"Kompleks SMAN 1 Serambakon ini terdiri atas 11 unit bangunan yang terbuat dari kayu/papan," kata Kamal.
Dari hasil oleh TKP diperoleh fakta, lokasi SMAN 1 Oksibil yang terbakar dekat dengan TKP penembakan personel TNI di Jembatan Yapimakot Serambakon pada tahun 2020 dan 2021.
Kejadian kebakaran ini diduga terdapat unsur kesengajaan mengingat hasil pengecekan di luar TKP di ketinggian dan jarak tembak ditemukan banyak jejak alas kaki, puntung rokok, dan diduga tempat tiarap untuk memantau.
Menurut Kamal, adanya dugaan KKB pelaku pembakaran ini karena warga sekitar melihat tadi pagi tidak lama setelah api membakar sekolahan, beberapa orang membawa senjata api dan alat perang melintas tidak jauh dari saksi tinggal.
"Polres Pegunungan Bintang masih melakukan penyelidikan lebih Lanjut," kata Kamal.
Usai kejadian, Wakapolres Pegunungan Bintang Bersama personel Polres dan Satgas Gabungan Polri melakukan patroli di sekitar lokasi kebakaran sekaligus menyampaikan kepada masyarakat Distrik Serambakon untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di wilayah tersebut.
Baca juga: ALASAN KSAD Dudung Perintahkan Prajurit TNI Rangkul KKB Papua: Jangan Anggap Sebagai Musuh
"Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel Polres dan personel Sargas Gabungan Polri melanjutkan patroli guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif," kata Kamal.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menduga, pelaku pembakaran adalah KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.
"Memang benar ada pembakaran terhadap salah satu bangunan di SMAN 1 dan anggota sudah melakukan olah TKP," kata dia.
Keterlibatan KKB Papua itu salah satunya didasarkan pada sebuah video yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, KKB Papua menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran gedung SMAN 1 Oksibil dan mengancam terus melakukan aksi.
Cahyo mengatakan, sekolah tersebut memiliki 11 unit bangunan yang semuanya terbuat dari kayu.
Adapun bangunan yang dibakar adalah dua gedung yang terdiri dari tiga kelas beserta ruang guru dan kantor.
Di lokasi kejadian, petugas gabungan menemukan jeriken ukuran lima liter berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga digunakan untuk membakar bangunan.
Dari pengecekan di lokasi kejadian, KKB Papua memang sengaja membakar bangunan tersebut untuk memancing aparat.
Sebab, di sekitar lokasi juga ditemukan jejak-jejak kaki.
"Kami menduga, para pelaku sengaja memancing dan bila aparat keamanan langsung merespons, maka mereka akan menembaki dari ketinggian," tutur AKBP Cahyo. (*)