Berita Kukar Terkini
Orangtua Pasutri yang Tewas di KM 43 Soekarno-Hatta Datangi Kejari Kukar
Hampir tiga bulan berlalu, Paristiwati bersama suami terus memperjuangkan haknya mendapat keadilan
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
“Kami juga sama keluarga ke perusahaan tidak diterima dengan baik, mereka marah-marah,” ucapnya.
Padahal kata dia, kedatangannya beserta keluarga korban ke perusahaan untuk mencari solusi dan memberikan yang terbaik untuk masa depan anak korban yang telah menjadi yatim piatu.
“Masa perusahaan harus melepaskan ke sopir itu doang,” tuturnya.
Dirinya berharap, perusahaan tersebut turut serta menanggulangi masa depan anak korban. Bahkan Ia mengaku, tujuannya ke perusahaan itu hanya untuk mendapatkan hak untuk anak korban dari pihak penabrak tersebut.
“Ini kan kejadian luar biasa. Seketika anak itu menjadi yatim piatu, anak tunggal pula. Jadi kasian, masa depan anak ini seperti apa,” ucapnya.
Dirinya menegaskan, pihaknya akan memantau dan mengawal kasus ini hingga akhir, agar perkara tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Intinya, kita ingin anak korban ini mendapat haknya,” harapnya.
Sementara itu, ibu korban, Paristiwati berharap, perusahaan tempat pelaku bekerja itu dapat bertanggung jawab.
Karena ucap dia, saat anak, menantu dan cucunya menjadi korban, dia merasa perusahaan tersebut tidak bertanggung jawab.
“Ada datang hanya kasih buah semangka yang kecil, jeruk sekilo, pisang dua sisir sama buah naga dua biji. Pantas gak aku sebagai orangtua ini digitukan,” tutur Wati sembari menahan tangis.
Padahal, dirinya berharap adanya kejelasan terkait masa depan cucunya, seperti pendidikan dan biaya kebutuhannya.
Dirinya mendesak pihak perusahaan turut bertanggung jawab atas kematian anak dan menantunya.
Ia menambahkan, selama tiga bulan pasca kejadian, dirinya belum pernah mendapat kompensasi apapun dari perusahaan tersebut, malah dirinya diusir saat bertandang ke kantor perusahaan itu.
“Saya minta pendidikan cucu saya sampai sarjana paling gak, biaya sekolahnya, terus sepeda motor anak saya minta diganti serta biaya penguburannya,” tutupnya. (*)