Sejarah Hari Ini
15 Desember Hari Jadi Kota Tarakan, Simak Sejarah dan Daftar Walikota dari Masa ke Masa
Hari ini, 15 Desember diperijadi sebagai Hari Jadi Kota Tarakan. Tahun 2021 ini, Kota Tarakan memperingati hari jadinya yang ke-24 tahun.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, 15 Desember diperijadi sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.
Tahun 2021 ini, Kota Tarakan memperingati hari jadinya yang ke-24 tahun.
Untuk diketahui, Kota Tarakan merupakan sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara dan menjadi kota terbesar di provinsi tersebut.
Nama Tarakan berasal dari Bahasa Tidung yang artinya tempat singgah (tarak) dan makan (ngakan).
Di hari jadinya yang ke-24, Kota Tarakan mengusung tema Sinergisitas dan Kolaborasi Menuju Smart City.

Sejarah Kota Tarakan
Berikut sejarah lengkap lahirnya Kota Tarakan yang dilansir kaltara.bpk.go.id.
Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu.
Baca juga: Cerita Khairul di Momen HUT ke-24 Kota Tarakan, Wujud Smart City Percepat Digitalisasi
Keberadaan Kerajaan Tidung Kuno ini diawali kira-kira sejak tahun 1076 sampai dengan 1557 Masehi, di bawah pengaruh Kesultanan Sulu.
Dinasti Tenggara bermula pada tahun 1557 sampai dengan 1916 Masehi.
Dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil.
Dinasti Tenggara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah.
Diawali sejak masuknya perusahaan perminyakan Belanda dengan nama BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) tahun 1896 menemukan adanya sumber minyak di Pulau Tarakan.
Sesuai dengan namanya, pulau ini berfungsi sebagai tempat persinggahan atau tempat istirahat dan melakukan barter kaum nelayan dari Kerajaan Tidung pada masa sebelum datangnya kaum kolonial Belanda.
Baca juga: Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Berikan Mobil Dinas ke Dokter Demi Kinerja Maksimal
Kota Tarakan memiliki posisi yang strategis bagi Provinsi Kalimantan Utara, yaitu merupakan pintu gerbang dan pusat transit perdagangan antarpulau di wilayah utara Kalimantan dan antarnegara di kawasan Indonesia - Malaysia - Filipina.