Berita Kukar Terkini

Ex RPU Tenggarong Seberang Dijadikan Food Station, Digadang Jadi Pusat Proses Modernisasi Pertanian

Rice Processing Unit (RPU) di Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) rencananya akan diubah menjadi Food Station.

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Suasana presentasi Perencanaan DED Food Station ex RPU Kukar di Tepian Pandan, Tenggarong. TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Rice Processing Unit (RPU) di Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) rencananya akan diubah menjadi Food Station.

Hal itu terlihat saat Asisten II Setkab Kukar Wiyono menghadiri Presentasi Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Food Station ex RPU Kukar di Tepian Pandan, Tenggarong, Rabu (15/12/2021).

Yang mana, presentasi DED Food Station ex RPU Kukar tersebut dilaksanakan oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan pemkab Kukar, yakni PT Indoditas Duta Raya dan PT Eksakta Profesitama.

Assisten II Setkab Kukar, Wiyono mengatakan, dirinya mengapresiasi rencana membuat food station di lokasi ex RPU Tenggarong Seberang.

Pasalnya, RPU tersebut merupakan aset yang dapat dikatakan mangkrak, namun dengan adanya rencana tersebut ia menganggap rencana yang dipaparkan pihak perusahaan melalui DEDnya sangat luar biasa.

Baca juga: Pemkab Bersama Tanoto Foundation Resmikan Rumah Anak SIGAP di Kutai Kartanegara untuk Anak Usia Dini

Baca juga: Dinas LHK Kutai Kartanegara Upayakan Peningkatan PAD Lewat Laboratorium Lingkungan

Baca juga: Penjelasan Dinas PU Kutai Kartanegara soal Warna Jembatan Kukar Diubah dari Kuning jadi Merah

"Artinya kita punya aset yang relatif bisa dikatakan mangkrak, dan sekarang ini akan kita fungsikan secara optimal," ujarnya.

Selama ini, diakui Wiyono, Pemkab Kukar masih fokus dan sibuk dengan kacamata sendiri, namun dengan adanya koneksi dengan pihak investor yang memabg menguasai pasar, barulah terlihat posisi pemda selama ini.

"Kami akan support berkenaan dengan program food station ini," tuturnya.

Ia menjelaskan, saat ini dati tahun ke tahun anggaran disektor pertanian cukup besar, namun dalam implementasinya masih belum fokus dan belum punya konsep yang komprehensip mulai hulu sampai hilirnya.

"Konsep ini luar biasa, tinggal bagaimana kita duduk bersama untuk mempetakan kembali dengan kegiatan kita yang berada di dinas pertanian dan OPD lainnya," ucap dia.

Lanjut Wiyono, permasalahan selama ini terkait pertanian yakni pada bagian hilirnya atau pemasarannya. Dirinya berharap, dengan adanya program food station tersebut dapat mengoptimalkan aset daerah yang selama ini belum bisa dimaksimalkan.

Baca juga: Akses Jembatan Kutai Kartanegara Ditutup Sementara, Dinas PU Lakukan Pemeliharaan

"Apalagi program ini bisa kita jadikan persiapan untuk menyambut Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan penganggarannya, Wiyono mengatakan bahwa tidak semua anggaran dalam program tersebut menggunakan anggaran pemerintah daerah, karena anggaran pemda sangat terbatas.

"Kita maunya ada kolaborasi dari semua stakeholder ini. Nah, itu bisa jadi bentuk kerjasama, atau dengan mekanisme lainnya seperti ke perusda. Tapi nanti kita akan diskusikan lebih lanjut," jelasnya.

Dirinya juga akan segera merapatkan perihal program Food Station tersebut dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk bagian aset, agar aset daerah terae ut tidak mangkrak dan tetap berfungsi.

Namun terkait rencana pembangunan Food Station ini, Wiyono lebih menekankan bukan pada bagi hasil terlebih dahulu, melainkan bagaimana aset yang dibangun puluhan miliar tersebut bisa berfungsi optimal serta dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.

"Jadi masyarakat punya pasar yang jelas, maayarakat terdidik dan berproduksi dengan baik, sehingga ini yang kita utamakan," terangnya.

Baca juga: Bupati Sebut 123 Desa dan 44 Kelurahan di Kutai Kartanegara Sudah Terlayani Air Bersih

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Indoditas Duta Raya, Muhammad Umry Hasfirdauzy menjelaskan, Food Station yang akan dibangun tersebut tidak menghilangkan fungsi RPU itu sendiri.

Malah kata dia, di RPU tersebut akan lebih dilengkapi dengan beberapa item tambahan seperti tempat untuk produksi beras sehingga saat masuk gabah kering panen kemudian keluar menjadi gabah kering giling, jadi beras medium, beras premium, bahkan bisa juga petani menjual gabah keringnya di Food Station tersebut.

Kemudian kata dia, ada juga pabrik tepung beras, pabrik pupuk organik, pabrik pakan, hortic station, depo saprotan dan depo alsintan. "Jadi kayak dufan nantinya ini, banyak wahananya. Tapi dufannya pertanian," tandasnya.

Ia menerangkan, Food Station kedepan akan menjadi pusat proses modernisasi pertanian. Bahkan kata Firly, dampak dari adanya Food Station ini nantinya para petani akan mendapat memperoleh pendapatan yang jelas.

"Kan nanti ada drayer di situ, jadi petani gak usah lagi jemur-jemur. Tinggal datang, bayar terus terima uang," tegasnya.

Baca juga: Kepala Kesbangpol Kukar Harap Paguyuban di Kutai Kartanegara Berkontribusi Positif Bagi Daerah

Kemudian kata dia, dampak lainnya yakni adanya produk unggul yang keluar dari Kukar seperti biji-bijian, sayur-sayuran karena sudah ada depo alsintan dan depo saprotan, sehingga tidak ada lagi kesulitan terkait pupuk, benih dan pestisida.

"Di Food Station itu sudah hadir semua nanti," katanya.

Ia menambahkan, estimasi dana yang diperlukan untuk membangun Food Station atau pabrik dengan kapasitas ideal biasanya menelan anggaran sekitar Rp 30 miliar sampai Rp 50 miliar untuk sarananya.

"Jadi, food station diharapkan menjadi tempat yang tidak akan menyandera petani lagi yang melaksanakan budidaya untuk dapat dibeli dengan hasil yang bagus," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved