Natal dan Tahun Baru
Komisi III DPRD Berau Sebut jika Prokes Diperketat, Pembatasan Jumlah Wisatawan Dirasa Tak Perlu
Pelaku usaha pariwisata di Kecamatan Pulau Derawan menyambut positif Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 65 Tahun 2021 yang tidak menutu
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pelaku usaha pariwisata di Kecamatan Pulau Derawan menyambut positif Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 65 Tahun 2021 yang tidak menutup total kawasan pariwisata, namun hanya melakukan pembatasan wisatawan masuk sebesar 75 persen.
Hal tersebut menjadi sorotan Anggota DPRD Berau Dapil Pulau Derawan, Sa'ga.
Ia menilai, langkah pemerintah untuk tidak menutup kawasan wisata adalah langkah yang tepat, sebab perekonomian masyarakat khususnya di sektor pariwisata yang sudah perlahan meningkat tidak kembali hancur.
"Kalau sampai wisata ditutup kan ini dampak ekonomi yang paling terasa adalah masyarakat seperti di Pulau Derawan, Maratua dan Bidukbiduk, serta kawasan wisata lainnya," jelasnya, Rabu (15/12/2021).
Namun, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beranggapan bahwa pembatasan pengunjung sebanyak 75 persen seharusnya tidak perlu dilakukan.
Baca juga: Kisah Pengusaha Rental Sepeda di Pulau Derawan, tak Ada Pendapatan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Masuk Pulau Derawan Dibatasi, Wajib Sertakan Dokumen Kesehatan
Menurutnya, tidak masalah 100 persen pengunjung yang datang ke lokasi wisata, tetapi penerapan protokol kesehatan harus ditingkatkan.
"Berkaca dari kasus di Pulau Derawan, tidak ada wisatawan yang membawa virus Covid-19 ke pulau maupun wisatawan yang terpapar Covid-19 usai berkunjung dari Derawan.
Kasus yang menyebar justru terjadi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan dan Derawan ditutup untuk wisatawan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pemilik jasa sewa sepeda di Pulau Derawan, Heri Gunawan (38) menuturkan, perekonomian masyarakat khususnya yang bergantung dengan sektor pariwisata berangsur membaik.
Dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang datang menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
"Alhamdulillah sekarang Derawan sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan," ungkapnya.
Baca juga: Soft Launching Kawasan Wisata Pantai Amal Ditunda, Walikota Tegaskan Ikuti Inmendagri Nataru
Lebih lanjut ia mengatakan, dia sempat khawatir apabila Derawan terpaksa harus ditutup saat akhir tahun.
Sebab, diakuinya, kebutuhan hidup keluarganya bergantung pada pengunjung, selain itu pada momen tertentu seperti libur akhir tahun adalah saat dirinya mampu mendapatkan penghasilan lebih.
"Kalau libur akhir tahun kan pengunjung meningkat, otomatis pendapatan saya juga meningkat dari pengunjung yang menyewa sepeda. Untung saja kawasan wisata tidak ditutup," jelasnya.
Terpisah, Danramil Kecamatan Pulau Derawan, Kapten Inf Effendi mengaku, Satgas Covid-19 kecamatan siap melakukan peningkatan penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata selama masa libur Natal dan Tahun Baru.