Berita Samarinda Terkini
Kelalaian Manusia Jadi Pemicu Utama Kecelakaan Lalu Lintas di Samarinda Sepanjang 2021
Tahun 2021, ruas jalan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur telah menyebabkan puluhan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dengan berbagai faktor
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tahun 2021, ruas jalan Kota Samarinda, Kalimantan Timur telah menyebabkan puluhan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dengan berbagai faktor yang dialami pengemudi kendaraan bermotor.
Bahkan lakalantas yang terjadi, tak jarang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, seperti kejadian terakhir di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru.
Satu keluarga yang tengah melintas menggunakan sepeda motor, harus mendengar kabar buruk setelah sang ayah meninggal dunia di depan istri dan anaknya usai mengalami insiden kecelakaan, tepatnya pada hari Minggu (12/12/2021) malam lalu.
Dari catatan Unit Lakalantas Polresta Samarinda, hingga bulan November 2021, terdapat 93 kasus kecelakaan, di antaranya 74 orang meninggal dunia, 12 luka berat dan 39 luka ringan.
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Dian Wisnu Ristanto melalui Kanit Lakalantas Ipda Henny Merdikawati, mengungkapkan ada beberapa faktor yang jadi pemicu kecelakaan, salah satu yang mendominasi, yakni human error atau kesalahan manusia.
Baca juga: Test Drive All New Xenia di Balikpapan, Ada Teknologi ASA untuk Minimalisir Kecelakaan
Baca juga: Jalan Cipto Mangunkusumo Samarinda Licin, Menanjak dan Menikung, Rawan Kecelakaan
"Dalam berkendara bisa saja tidak fokus akibat kelelahan atau mengantuk, belum lancar mengemudi. Serta ada kesalahan bereaksi saat menyetir, baik panik atau reaksi yang terlalu lambat," ungkap Ipda Henny Merdikawati, Jumat (17/12/2021) hari ini.
Adapun penyebab lain, faktor pengemudi di bawah pengaruh alkohol, obat-obatan, atau narkotika, serta faktor lain yaitu mengemudi sambil menggunakan ponsel.
Di samping itu, ada juga faktor kecelakaan yang terjadi akibat minimnya penerangan terutama di malam hari, yang membuat jarak pandang seseorang dalam mengemudi menjadi terbatas.
Ditambah ruas jalan yang berlubang, yang masih menjadi salah faktor pengemudi harus menginjak rem secara mendadak.
Tidak adanya rambu lalu lintas, juga dapat membuat pengemudi harus ekstra berkonsentrasi serta waspada ketika melintasi ruas jalan yang jadi titik rawan kecelakaan.
"Tikungan tajam terutama, bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas,” sebut Ipda Henny Merdikawati.
Tak hanya human eror, faktor alam juga tidak dapat dipungkiri bisa menjadi pemicu pengemudi terlibat kecelakan.
Baca juga: Kedua Orangtuanya Tewas dalam Kecelakaan di Bukit Soeharto, Balita Nauval Masih Alami Trauma Berat
Kondisi alam yang paling berbahaya ketika mengemudi salah satunya bila terjadi hujan deras, yang mengakibatkan jalanan licin dan memperpendek jarak pandang pengemudi.
Selain itu, adanya kendaraan besar yang kelebihan muatan, seperti truk juga jadi masalah serius.
Kelebihan muatan membuat kendaraan rentan untuk tidak seimbang serta membuat kendaraan oleng jika melakukan rem mendadak atau melaju terlalu cepat.