Berita Nasional
Istri Herry Wirawan Sempat Tahu Ada Santriwati Tak Haid, Syok Saat Tahu Hamil, Suami Bersumpah
Istri Herry Wirawan menangis saat tahu korban hamil, suami bersumpah tapi ternyata berbohong.
TRIBUNKALTIM.CO - Polisi menegaskan bahwa istri Herry Wirawan, guru pesantren di Bandung yang merudapaksa 13 santriwati tak terlibat dalam kasus suaminya.
Kini, NA, istri Herry Wirawan pun buka suara soal kejadian di asrama yang dipimpin Herry Wirawan itu.
NA akhirnya buka suara soal kelakuan suaminya selama ini.
Baca juga: Awal Mula Kasus Rudapaksa 12 Santriwati oleh Guru Pesantren Terungkap, Kecurigaan Santriwati Baru
Beberapa santriwati yang diperkosa Herry Wirawan ini ada yang hamil.
Istri Herry Wirawan mengaku baru mengetahui kebenarannya ketika sang suami ditangkap polisi.
"Saya tuh gak tahu sama sekali. Saya itu bener-benar tahunya pas saat penangkapan," ungkap NA, istri Herry Wirawan dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Saeful Zaman.
Ketidaktahuannya soal kebejatan suami, diakui NA karena ia tidak diperbolehkan oleh Herry Wirawan untuk mengunjungi yayasan.
"Saya dibagi tugas, ngurus di Jalan Sukanegara di tahfiz Al Ikhlas, sementara pak Herry di yayasan di Jalan Sinergi," paparnya.
Meski begitu, NA mengaku pernah menaruh curiga saat mendengar pengakuan salah satu santriwatinya yang tak kunjung haid.
Tak berpikir macam-macam, NA hanya memberikan obat pelancar haid pada sang santriwati.
Mengingat kejadian itu, NA merasa sangat bodoh dan polos.
"Tahun 2018 itu ada salah satu anak yang bilang ke Saya 'Bu, saya belum haid'. Kata saya coba minum ini supaya lancar haidnya. Saya enggak berpikiran macam-macam. Kalau dibilang bodoh ya terlalu polos, ya Allah," ujar NA.
Sadar sang istri curiga, Herry Wirawan pun segera bertindak.
Baca juga: Tengok Santriwati Korban Guru Pesantren, Dedi Mulyadi Jadi Orangtua Angkat: Ingin Kembali Sekolah
Herry langsung memindahkan santriwati yang sempat mengadu tidak haid ke NA itu ke gedung pesantren lain.
Tak hanya itu, Herry sempat mengancam istrinya agar jangan pernah mencampuri urusan yayasan yang dikelolanya.
"Ketika anak yang mencurigakan, dipindahkan ke sinergi (tempat lain selain pesantren). Mungkin supaya tidak ditanya terus sama saya.
"Dia (Herry) bilang (ke istri) urus saja asrama yang di pesantren, jangan ikut campur sama asrama yang di sana. Ibu harus ngurus asrama yang di sini saja, jadi dibatasi la," kata NA.
Makin penasaran, istri Herry pun diam-diam menemui santriwati tersebut dan memintanya agar diperiksa ke bidan.
Ketika itu, NA ketakutan kalau santriwatinya itu mengidap tumor.
"Saya saranin, coba tanya ke bidan kenapa belum haid-haid. Saya gak berpikiran kalau dia itu hamil. Dianya agak ketakutan, nangis, jadi ke sayanya itu agak reuwas (takut) coba atuh takutnya ada tumor," papar NA.
Akan tetapi, semakin lama kondisi tubuh santriwati itu tampak makin membesar.
Curiga, NA pun bertanya pada santriwatinya, namun korban mencoba menutupi dengan menyebut ia hanya makin gemuk.
"Iya badannya sudah agak besar, tapi katanya jarang olahraga, jadi lemaknya banyak, jadi saya tuh percaya saja," akui NA.
Baca juga: Bejat, Herry Wirawan Guru Pesantren Bukan Hanya Rudapaksa Santriwati, Daftar Kelakuan Jahat Lain
Tak tahu bahwa santriwati tersebut hamil, NA syok saat mendengar cerita bidan.
Rupanya saat itu NA juga sedang mengandung anak kedua Herry Wirawan.
"Saya juga sedang hamil anak kedua. Jadi samaan kalau hamil. Pas Saya diperiksa 8 bulan, diperiksa bidan yang sama, bidan itu yang bilang (kalau santriwati hamil), Saya syok, nangis, dimulai dari saya hamil itu enggak diantar (sama Herry)," pungkas NA.
Terkejut mengetahui santriwatinya hamil, NA langsung bertanya ke Herry Wirawan.
Saat itu Herry Wirawan tak mengakui perbuatannya.
Seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com dalam artikel berjudul Curiga Santriwati Tak Haid, Istri Herry Wirawan Nangis Korban Hamil, Suami Bersumpah: Saya Kan Guru NA pun langsung mempercayai suaminya.
"Saya dibawa sama Herry ke atas, Saya nangis, jejeritan (bilang) 'kenapa itu bisa hamil ? Sama siapa ? Saya enggak nuduh ke sana (ke Herry Wirawan)', karena gak mungkin. Dan dia (Herry) juga sumpah-sumpahan 'Gak mungkin sama saya, saya ini kan guru'," papar NA.
Mendengar bantahan suami, istri Herry Wirawan pun mencurigai korban diperkosa di kamar hotel saat ikut pelatihan
"Satu bulan sebelum dia hamil, anak itu sama saya pergi pelatihan bareng. Waktu itu dia seharian ditinggal di kamar hotel. Mungkin saya percayanya di sana. Soalnya oh mungkin 'kecelakaan'-nya disana, diperkosanya di sana oleh orang lain, soalnya dia gak ngaku," ucapnya.
Dihinggapi perasaan kalut, NA tak tahu harus berbuat apa.
Terlebih santriwati yang hamil tersebut adalah sepupu kandung NA.
Kemudian, Herry Wrawan meminta agar istrinya mengurus anak santriwati tersebut.
Jika ada yang curiga, Herry Wirawan meminta agar istrinya bungkam dan menyebut anak tersebut adalah anak yatim atau angkat.
Sempat bingung, istri Herry Wirawan pun menuruti ucapan suami.
"Korban pertama itu sepupu saya. Gimana bilang ke orangtuanya, gimana perasaannya? Padahal saya itu sedang hamil. Kata Pak Herry 'Kita urus aja sama-sama soalnya ini anak hasil kecelakaan'," ungkap NA.
"Saya sih nerima saja, karena kasihan anaknya. Gimna nanti bilang ke orangtuanya
"(Pak Herry) bilang aja anak angkat, bilang saja anak yatim. Waktu itu saya bingung, kalau enggak nurut suami gimana, tapi itu saudara saya," pungkasnya.

Santriwati Tak Belajar
Melati (bukan nama asli), orangtua santriwati di pesantren tempat Herry Wirawan alias HW (36) merudapaksa 13 korban ikut buka suara.
Meski anaknya tak menjadi korban, orangtua yang enggan disebutkan identitasnya itu menyebut anaknya tak melakukan kegiatan apa-apa selama menempuh pendidikan di pesantren milik Herry Wirawan.
Seperti dilansir dari TribunWow.com dalam artikel berjudul Pengakuan Istri HW, Sempat Tahu Santriwati Tak Haid tapi Justru Diancam Suami: Saya Syok, Nangis, Melati menyebut anaknya sudah tiga tahun bersekolah di pesantren yang didirikan Herry Wirawan.
Selama itu pula, anak Melati mengaku pendidikannya baik-baik saja.
"Dia pernah cerita, gimana di sana sekolahnya, katanya gak ada apa-apa, aman-aman aja," ungkap Melati, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (15/13/2021).
"Ditanya pengajarnya siapa, katanya ada guru yang datang ke rumah belajar, terus pulang lagi. Setahu saya dia bilang, belajar mah belajar dia."
Namun setelah kasus rudapaksa 13 santriwati terungkap, aktivitas anak Melati terungkap.
Ternyata selama ini anak Melati tidak belajar selama di pesantren Herry Wirawan.
Anak Melati justru diperintahkan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mengurus bayi, mencuci pakaian, hingga memasak.
Bahkan, anak Melati awalnya tak mengetahui siapa bayi tersebut.
Baca juga: Beredar Foto Mirip Terduga Pelaku Rudapaksa Santriwati Babak Belur, Kepala Rutan Ungkap Fakta Ini
"Karena sekarang sudah tahu semua dia bilang, di sana enggak belajar, tapi mengurus bayi," ucapnya.
"Katanya gitu, disuruh cuci baju lah, setrika lah sampai masak."
"Waktu itu dia engga tahu bayi siapa, taunya anak yatim piatu."
Tak hanya mengurus pekerjaan rumah tangga, anak Melati juga diminta menjadi tukang.
"Kan dia buka cabang (sekolah, red) lagi di Cibiru, ya suruh ngaduk, suruh ngangkat-ngangkat kaya tukang lah."
"Jadi anak santri semua yang dipekerjakan di situ, termasuk anak saya," tandasnya. (*)