Berita Samarinda Terkini
Ekonomi Nasional Mulai Pulih, Mendag Pimpin Pelepasan Ekspor Senilai Rp 35,03 Triliun
Suasana area kawasan PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Jalan Cipto Mangunkusumo Loa Janan Ilir, Kota Samarinda berbeda dari aktifitas biasanya
Penulis: Nevrianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Suasana area kawasan PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Jalan Cipto Mangunkusumo Loa Janan Ilir, Kota Samarinda berbeda dari aktifitas biasanya.
Di area setelah pintu masuk dan sebelah parkiran kendaraan bermotor, berdiri tenda berwarna merah putih yang diadiakan para tamu undangan.
Mulai dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi,Staf Ahli Menteri bidang Pasar Kemendag RR Sutriono Edi, Kadisperindagkop Kaltim Yadi Robyan Noor Jajaran Manajemen PT SLJ, GM PT Sumalindo Jaya Lestari, Eko Arif Suratmono , dari Bea Cukai Samarinda,PT Samudera Indonesia Palaran dan sejumlah tamu undangan, Kamis (23/12/2021).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai Rp 35,03 triliun atau setara USD 2,44 miliar pada acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 diikuti 278 eksportir di 62 kota maupun Kabupaten yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia, dengan lokus utama di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.
Baca juga: Efek Pandemi Covid-19, Pemakaian Produk Kecantikan Make Up Berkurang
Baca juga: Dukung Pendidikan Putra dan Putri TNI-Polri, Pupuk Kaltim Salurkan Beasiswa
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Anak di Balikpapan, Kabinda Kaltim Minta Orangtua Tak Perlu Khawatir
Sejumlah pimpinan pemerintah pusat dan daerah turut hadir di wilayah akreditasi masing-masing antara lain, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani serta sejumlah kepala daerah di Indonesia.
"Hari ini saya melepas ekspor senilai Rp 35,03 triliun secara serentak di 18 titik di 62 kabupaten/kota di 26 provinsi di Indonesia secara hibrida.
Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional.
Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya," ujar Mendag Lutfi.
Pemerintah, lanjut Mendag Lutfi, didorong untuk fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatanpemulihan ekonomi nasional.
"Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045," tegas Mendag.
Mendag Lutfi menyampaikan, Kementerian Perdagangan sering bertemu dan berdiskusi dengan eskportir.
"Kami selalu motivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional. Terlebih dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspar yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara-negara di kawasan Oseania," ujar Mendag.
Selain lokus utama di Karawang, Jawa Barat, terdapat 17 titik pelepasan yang terkoneksi langsung secara daring yang meliputi Pangkal Pinang (Bangka Belitung); Pelalawan dan Pekanbaru (Riau); Lampung; Bogor dan Bekasi (Jawa Barat); Salatiga, Boyolali dan Semarang (Jawa Tengah); Gresik dan Sidoarjo (Jawa Timur); Yogyakarta; Mataram (NTB); Pontianak (Kalimantan Barat).
Secara keseluruhan, terdapat 26 Provinsi yang mendukung acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021. Adapun provinsi tersebut yaitu Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari-November 2021 mencapai USD 209,16 miliar atau naik
42,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia bulan.
Baca juga: Operasi Lilin Mahakam 2021, Polda Kaltim Sebar 66 Pos di 10 Kabupaten/Kota, Kerahkan 2.000 Personel
November 2021 mengalami surplus USD 3,51 millar yang sekaligus melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak
Mei 2020, dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.
Produk ekspor nonmigas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet.
Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (USD 46 miliar); Amerika Serikat (USD 23,13 miliar), Jepang (USD 15,18 miliar), India (USD 11,87 miliar) dan Malaysia (USD 9,66 miliar).
"Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah.
Maka dari itu, acara hari ini sekaligus bentuk apresiasi kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir, " jelas Mendag.
Mendag juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah
mendukung acara pelepasan ekspor ini. "Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada PT Toyoto
Motor Manufacturing Indonesia yang telah menyediakan tempat sebagai lokus utama acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021," tutur Mendag. (*)