Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Pastikan Kondisi Tanah Gunung Manggah Aman Dibangun Terowongan

Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/HANIFAN MARUF
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Hero Mardanus Setyawan, menyatakan, kondisi topografi dan kontur tanah di lokasi yang akan dibangun terowongan memungkinkan untuk dilakukan penggalian dan konstruksi. TRIBUNKALTIM.CO/HANIFAN MARUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda memastikan terowongan Gunung Manggah, aman dibangun.

Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan, kepala Dinas PUPR kota Samarinda, Hero Mardanus menyimpulkan.

Kondisi topografi dan kontur tanah di lokasi yang akan dibangun terowongan memungkinkan untuk dilakukan penggalian dan konstruksi.

Beberapa penyesuaian terhadap desain terowongan juga dilakukan mengikuti kondisi tanah yang ada, dengan kemungkinan adanya open cut di tengah terowongan.

Baca juga: Pemkot Samarinda Ajukan Pembangunan Tower II Rusunawa ke Kementerian PUPR, Butuh Anggaran Rp 34 M

Baca juga: Tahun Lalu Setor Rp 839 Juta kepada Pemkot Samarinda, Tahun Ini BPR Belum Beri Kontribusi PAD

Baca juga: Pemkot Samarinda Serahkan 50 Sertifikat Lahan kepada Nelayan dan Pembudidaya Ikan

Sehingga ada dua tunnel atau terowongan yang akan terhubung.

"Dalam perencanaan tahun 2021 ini kita ukur dari aspek geologi, geofisika dan aspek struktur, secara teknis tidak masalah, aman untuk dibangun," ungkap Hero, Kamis (23/12/2021).

Pemkot Samarinda memang telah melakukan kajian perencanaan mengenai pembangunan terowongan ini pada APBD perubahan tahun 2021.

Selain ketiga aspek yang disebutkan, studi kelayakan juga menganalisa terkait kondisi terbaru tanah di lokasi tersebut dan analisa terhadap riwayat longsoran yang pernah terjadi.

Hero menerangkan ada beberapa riwayat runtuhan tanah yang terjadi sebelumnya di wilayah itu.

Namun ia memastikan hal tersebut tidak berpengaruh signifikan dan lokasi tetap aman untuk dibangun terowongan.

Baca juga: Dana Transfer dari Pemerintah Pusat, Pemkot Samarinda Alokasikan ke Beberapa Kebutuhan

Beberapa upaya untuk melindungi kekokohan lereng tanah tetap dilakukan dengan cara seperti membuat saluran terbuka untuk mengalirkan genangan air di atas longsoran.

Serta membuat beban kontra (counter weight) pada kaki longsoran misalnya dengan Bronjong atau karung berisi tanah.

"Bisa juga dengan pelebaran ke arah tebing dan pemotongan bagian kepala longsoran atau pelandaian," kata Hero melanjutkan.

Terowongan yang direncanakan dibangun di kelurahan Selili, kecamatan Samarinda Ilir tersebut akan menghubungkan jalan Alimuddin dan jalan Kakap dengan lebar dan tinggi terowongan 12 meter.

Adapun akses masuk terowongan berawal dari jalan Sultan Alimuddin setelah melewati terowongan sepanjang 120 meter.

Akan ada bagian yang tidak diliputi terowongan sepanjang 60 meter yang kemudian tersambung lagi ke bagian terowongan selanjutnya hingga keluar di jalan Kakap.

Adapun target tahap konstruksi terowongan dimulai pada April 2022 yang dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun.

"Kalau peralatan dan pekerja nya lebih banyak maka akan lebih cepat," sebut Hero mengakhiri. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved