Berita Berau Terkini

Batik Tapuri Berau Miliki Rumah Komunitas Sendiri, Anggotanya Belajar Mengenali Kualitas

Kendati tidak menjadi kelompok batik pertama di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA LAVENIA
Beberapa contoh batik tulis yang dimiliki oleh Batik Tapuri di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kendati tidak menjadi kelompok batik pertama di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Kelompok Batik Tapuri binaan Kecamatan Tanjung Redeb terus mengejar kualitas dan produktivitas.

Kini, mereka telah memiliki rumah batik tersendiri di Kabupaten Berau.

Ketua Kelompok Batik Tapuri, Mirna Sari mengakui bahwa kelompok mereka bukan menjadi kali pertama kelompok yang fokus dalam kerajinan batik.

Baca juga: Siap Bantu Pelaku UMKM Bangkit, Rahmawati Zainal Bakal Lombakan Batik Asal Kaltara

Baca juga: Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah Dilantik, Dekranasda Perlu Ciptakan Batik Motif Mahulu

Baca juga: INFO Syarat Naik Pesawat Garuda, Citilink, Lion Air dan Batik Air, Cek Aturan Vaksin dan PCR Terbaru

Bahkan, saat peresmian oleh Mantan Bupati Berau, almarhum Muharram di tahun 2019, ia mengakui kelompoknya belum memiliki karya awal.

Tetapi, melewati beberapa proses, kini mereka telah dapat memproduksi kain batik jenis cap, print, tulis, ecoprint dan sabori.

Lengkap dengan 20 perempuan sebagai anggota yang berasal dari kelurahan Tanjung Redeb dan ibu rumah tangga yang berada di dua RT.

Tentu, ke depannya, mereka berharap masih banyak yang tertarik.

Baca juga: UPDATE Syarat Naik Pesawat Garuda, Citilink, Lion Air & Batik Air Tak Perlu Pakai PCR ke Daerah PPKM

Apalagi, inisiasi pembentukan kelompok batik bertujuan khususnya ibu rumah tangga bisa mendapatkan kegiatan yang membantu meningkatkan ekonomi keluarga.

Begitu juga dengan dukungan dari pemerintahan Kabupaten Berau.

Juga Kecamatan hingga kelurahan sangat mendukung penuh produktivitas dan keberlangsungan Batik Tapuri

“Tapuri ini jalannya masih lebih terlambat daripada yang lain, tapi alhamdulillah sudah bisa mengejar dan kami gencarkan untuk produktivitasnya,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Senin (27/12/2021).

Untuk peningkatan produktivitas, para anggota kerap kali belajar sendiri per harinya.

Baca juga: Dua Motif Batik Khas Samarinda Dapat Hak Cipta dari Kemenkumham, Diserahkan Langsung ke Walikota

Dilakukan setelah mengerjakan pekerjaan rumah, dan setelah mendampingi anak sekolah secara daring.

Skema itu dibentuk oleh kelompok mereka sendiri. Untuk mengimbangi kegiatan rumah tangga dan bekerja. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved